CIMB Principal proyeksikan IHSG menguat bulan depan

Selasa, 27 Agustus 2013 - 17:46 WIB
CIMB Principal proyeksikan...
CIMB Principal proyeksikan IHSG menguat bulan depan
A A A
Sindonews.com - PT CIMB Principal Asset Management memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menemukan titik balik pada September 2013. Sehingga pada akhir tahun ini akan bergerak naik pada kisaran 4.500 hingga 4.700.

Direktur CIMB Principal Asset Management, Fajar R Hidayat mengatakan, proyeksi tersebut didasarkan pada asumsi bahwa kondisi yang terjadi pada bulan ini adalah titik terendah IHSG dan tidak akan melemah lebih dalam lagi.

Fajar menuturkan, ada tiga indikator yang menjadikan ciri utama IHSG memasuki area jenuh jual. Yaitu kestabilan nilai tukar rupiah, ketegasan inflasi, dan yield Surat Utang Negara (SUN).

"Jika pergerakan rupiah sudah stabil dan normal, maka diproyeksikan IHSG akan tidak terlalu fluktuatif dan mulai rebound, yang terpenting adalah rupiah bergerak stabil," kata Fajar di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (27/8/2013).

Kemudian, kata dia, untuk faktor inflasi, sampai saat ini investor masih menunggu apakah inflasi sudah mencapai batasan maksimal.

"Jika sudah memasuki batasan maksimal, maka investor akan masuk ke pasar. Inflasi masih dicari peak-nya, dan September ini saat tepat untuk masuk ke pasar. Kalau sudah naik tinggi, investor sudah menghitung risikonya," kata Fajar.

Sementara, faktor ketiga adalah kenaikan yield SUN, di mana sejak awal tahun sampai saat ini Yield SUN sudah naik sebanyak 300 basis poin sehingga menjadi 8 persen dalam tenor 10 tahun.

Menurutnya, jika yield SUN sudah mulai menurun maka memberikan peluang bagi investor untuk masuk. Penurunan yield menandakan kepastian sarana investasi sudah kembali dari emas, dan surat beharga yang sifatnya aman (heaven) ke pasar modal, jadi titik pelemahan IHSG tidak akan berlanjut lagi.

"Jika ketiga faktor tersebut terealisasi, dan sentimen positif juga datang dari luar negeri, maka kami memprediksi IHSG akan berada pada level support 4.500 pada akhir tahun ini. Sedangkan pada level resistance diperkirakan akan berada di 4.700," pungkas dia.
(izz)
Berita Terkait
STAR Asset Management...
STAR Asset Management Luncurkan Reksa Dana Indeks STAR Infobank15
Hingga Oktober, Dana...
Hingga Oktober, Dana Kelolaan BNI Asset Management Capai Rp24,64 Triliun
Sinarmas Asset Management...
Sinarmas Asset Management Inisiatif Bantu Kurangi Kerugian Jiwasraya
Update Kondisi Pasar,...
Update Kondisi Pasar, Aspenda Dapat Dukungan dari MNC Asset Management
MNC Sekuritas Gandeng...
MNC Sekuritas Gandeng PT Capital Asset Management Edukasi Mahasiswa Universitas Tazkia Bogor
MNC Asset Management...
MNC Asset Management Gelar Rapat Koordinasi
Berita Terkini
Inovasi BNIdirect Raih...
Inovasi BNIdirect Raih 3 Penghargaan dari The Digital Banker
3 jam yang lalu
Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Pesisir
3 jam yang lalu
Dampak Tarif Trump,...
Dampak Tarif Trump, Penerimaan Bea Cukai AS Pecah Rekor Tembus Rp259 Triliun per April
4 jam yang lalu
Jual Beli Properti di...
Jual Beli Properti di Jakarta, Wajib Pahami Aturan BPHTB Ini
5 jam yang lalu
Wamenkop Ferry Juliantono...
Wamenkop Ferry Juliantono Beberkan Enam Tugas Utama Koperasi Desa Merah Putih
6 jam yang lalu
Elnusa Petrofin Perluas...
Elnusa Petrofin Perluas Distribusi BBM Pembangkit di Kalimantan Barat
6 jam yang lalu
Infografis
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Terancam Kehilangan Masa Depan di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved