Solo cari metode pembelian raskin premium

Jum'at, 30 Agustus 2013 - 17:42 WIB
Solo cari metode pembelian...
Solo cari metode pembelian raskin premium
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah (Jateng) menganggap model pengadaan barang sistem lelang menyulitkannya membeli raskin premium langsung dari petani.

Sementara, jika memakai jasa rekanan, harga beli beras akan jauh lebih mahal dari harga pasaran. "Kalau langsung membeli dari petani, akan lebih murah. Sehingga, jumlah beras akan lebih banyak yang bisa dibeli untuk keluarga miskin. Jika dilelang, anggaran akan terpotong untuk administrasi pengadaan barang dan jasa, akhirnya lebih mahal dan ribet," kata Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Jumat (30/8/2013).

Rencananya, beras untuk keluarga miskin bersumber dana APBD-P 2013 ini didistribusikan selama tiga bulan mulai Oktober. Oleh Pemkot, payung hukum masih disusun sebagai perangkat teknis penyaluran beras gratis berkualitas bagus.

Ini termasuk model pengadaan barang yang akan dipakai Kantor Ketahanan Pangan (KKP) selaku SKPD teknis. Rudy meminta regulasi pengadaan barang disiapkan agar pembelian beras oleh Pemkot Solo ke petani tidak menyalahi aturan baku.

"Hanya saja, nanti akan bermasalah tidak (pengadaan beras tanpa lelang)? Ini yang harus disiapkan regulasinya agar tidak bermasalah di kemudian hari," kata dia.

Lebih lanjut Rudy meyakini program prorakyat teranyar ini tepat sasaran. Tidak akan terjadi kasus penjualan dan bagi rata beras yang selalu mewarnai distribusi raskin reguler. Sasaran raskin premium sebanyak 17.259 keluarga miskin yang luput mendapatkan raskin reguler sebanyak 29.043 Rumah Tangga Sasaran (RTS).

Nantinya, penerima raskin premium tak dipungut uang tebus atau gratis. Dia tak menutup kemungkinan jumlah RTS raskin premium bertambah seiring gejolak ekonomi saat ini. Pihaknya mengupayakan keberlanjutan program ini tahun depan, dengan terlebih dulu menakar efektivitas belanja raskin premium di APBD-P senilai Rp2,1 miliar.

"Ini (beras) tidak akan dijual dan langsung dimasak gakin. Beras ini layak konsumsi karena kualitasnya bagus. Harganya Rp8.000 per kilogram," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8933 seconds (0.1#10.140)