Produsen tahu-tempe di Polman pangkas karyawan

Senin, 02 September 2013 - 11:20 WIB
Produsen tahu-tempe...
Produsen tahu-tempe di Polman pangkas karyawan
A A A
Sindonews.com - Naiknya harga kedelai dalam dua pekan terakhir ini berdampak pada produsen tahu dan tempe di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).

Untuk menekan kerugian yang semakin mengancam, para produsen tahu dan tempe terpaksa mengurangi produksi. Selain itu, mereka juga mengurangi jumlah karyawan dan menaikkan harga hingga 10 persen.

Kondisi tersebut seperti terlihat di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo. Di mana aktifitas pembuatan tahu di daerah ini terlihat sepi sejak harga kedelai mengalami kenaikan.

Suratman, produsen tahu di daerah tersebut mengatakan, saat harga kedelai masih normal jumlah karyawan di tempa ini sebanyak delapan orang. Kini, jumlah karyawan hanya tiga orang.

Dia juga terpaksa ikut turun tangan bekerja membantu pembuatan tahu untuk memenuhi produksi. "Dan produksi tahu dan tempe juga berkurang hingga lima puluh persen," katanya, Senin (2/9/2013).

Menurutnya, saat harga kedelai masih normal produksi tahu di tempat ini bisa menghabiskan kedelai hingga 100 kilogram (kg) per hari, kini berkurang 50 persen atau hanya 50 kg per hari.

Harga kedelai impor saat ini mencapai Rp9100 per kg dari sebelumnya hanya Rp8 ribu per kg. Untuk mengurangi kerugian produsen tahu dan tempe di wilayah ini, tak hanya mengurangi produksi dan jumlah karyawan.

Dia juga menaikkan harga tahu dari sebelumnya Rp1.000 per sepuluh potong ukuran kecil, kinia hanya tujuh potong. "Itu pun ukuranya diperkecil," katanya.

Meski dampak kenaikan harga kedelai sejak anjloknya rupiah, produsen tahu dan tempe mengaku jika pembeli tidak berkurang.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0738 seconds (0.1#10.140)