Pemerintah-DPR akan bahas tarif listrik berfluktuasi
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman menuturkan, pemerintah bersama DPR masih akan mengkaji rencana penyesuaian tarif tenaga listrik (TTL) dengan menggunakan tarif berfluktuasi bagi empat golongan pelanggan.
"Kenaikan ini masih akan kita bicarakan dengan Dewan (DPR) mengenai implementasinya," kata dia di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Direktur Utama PLN Nur Pamudji sebelumnya mengatakan, model atau mekanisme tarif berfluktuasi tersebut merupakan hasil kajian berbagai perguruan tinggi (PT). Model ini dibuat oleh konsorsium perguruan tinggi, yang melaporkannya ke Dirjen Ketenagalistrikan.
"Dirjen kemarin menyampaikan hal ini ke DPR," ujar dia.
Di samping itu, Kementerian ESDM bersama PT PLN juga akan segera membahas mekanisme rencana penerapan kenaikan TTL tahun depan.
"Nanti mekanismenya kita bahas bersama PLN seperti apa. Baru bisa tahu naik apa tidaknya," kata Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo.
Dalam Rancangan APBN 2014, pertumbuhan penjualan listrik diusulkan 9 persen, sehingga penjualan listrik ditargetkan naik menjadi 204,59 Tera Watt hour (TWh). Lalu susut jaringan sebesar 8,50 persen, Sedangkan biaya pokok penyediaan listrik (BPP) diusulkan sekitar Rp1.196 per kWh atau sekitar Rp244,64 triliun.
Sementara untuk margin usaha diusulkan tetap 7 persen. Dengan demikian, BPP ditambah margin diperkirakan mencapai Rp 262,07 triliun. Subsidi listrik tahun berjalan pada anggaran 2014 diperkirakan sebesar Rp86,27 triliun.
"Kenaikan ini masih akan kita bicarakan dengan Dewan (DPR) mengenai implementasinya," kata dia di Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Direktur Utama PLN Nur Pamudji sebelumnya mengatakan, model atau mekanisme tarif berfluktuasi tersebut merupakan hasil kajian berbagai perguruan tinggi (PT). Model ini dibuat oleh konsorsium perguruan tinggi, yang melaporkannya ke Dirjen Ketenagalistrikan.
"Dirjen kemarin menyampaikan hal ini ke DPR," ujar dia.
Di samping itu, Kementerian ESDM bersama PT PLN juga akan segera membahas mekanisme rencana penerapan kenaikan TTL tahun depan.
"Nanti mekanismenya kita bahas bersama PLN seperti apa. Baru bisa tahu naik apa tidaknya," kata Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo.
Dalam Rancangan APBN 2014, pertumbuhan penjualan listrik diusulkan 9 persen, sehingga penjualan listrik ditargetkan naik menjadi 204,59 Tera Watt hour (TWh). Lalu susut jaringan sebesar 8,50 persen, Sedangkan biaya pokok penyediaan listrik (BPP) diusulkan sekitar Rp1.196 per kWh atau sekitar Rp244,64 triliun.
Sementara untuk margin usaha diusulkan tetap 7 persen. Dengan demikian, BPP ditambah margin diperkirakan mencapai Rp 262,07 triliun. Subsidi listrik tahun berjalan pada anggaran 2014 diperkirakan sebesar Rp86,27 triliun.
(rna)