Pagi ini, rupiah dibuka menguat
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan pagi ini berhasil menguat di tengah melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan pagi ini.
Posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pukul 09.50 WIB berada di level Rp11.238/USD. Sementara pada sore kemarin, rupiah ditutup pada level Rp11.380/USD.
Sedangkan data yahoofinance mencatat, mata uang domestik pagi ini berada di level Rp11.365/USD, menguat dibanding hari kemarin di level Rp11.385/uSD.
Data Sindonews bersumber dari Limas mencatat rupiah hari ini diperdagangkan pada level Rp11.368,/USD, juga menguat dibanding awal pekan ini yang berada di level Rp11.388/USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, gerak rupiah hari ini masih dalam tekanan karena dibayangi kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi terkait dengan normalisasi moneter The Fed, yang dikhawatirkan akan memberi imbas pada laju mata uang domestik.
"Pelaku pasar mengkhawatirkan normalisasi moneter The Fed pekan ini, sehingga diperkirakan akan sulit menyinkronisasikannya dengan laju rupiah," kata Reza, Selasa (17/9/2013).
Dia memprediksi, rupiah pada hari kedua pekan ini akan berada dalam kisaran Rp11.386-Rp11.448/USD (kurs tengah BI). Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari kemarin berada di level Rp11.423/USD.
Posisi nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pukul 09.50 WIB berada di level Rp11.238/USD. Sementara pada sore kemarin, rupiah ditutup pada level Rp11.380/USD.
Sedangkan data yahoofinance mencatat, mata uang domestik pagi ini berada di level Rp11.365/USD, menguat dibanding hari kemarin di level Rp11.385/uSD.
Data Sindonews bersumber dari Limas mencatat rupiah hari ini diperdagangkan pada level Rp11.368,/USD, juga menguat dibanding awal pekan ini yang berada di level Rp11.388/USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, gerak rupiah hari ini masih dalam tekanan karena dibayangi kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi terkait dengan normalisasi moneter The Fed, yang dikhawatirkan akan memberi imbas pada laju mata uang domestik.
"Pelaku pasar mengkhawatirkan normalisasi moneter The Fed pekan ini, sehingga diperkirakan akan sulit menyinkronisasikannya dengan laju rupiah," kata Reza, Selasa (17/9/2013).
Dia memprediksi, rupiah pada hari kedua pekan ini akan berada dalam kisaran Rp11.386-Rp11.448/USD (kurs tengah BI). Adapun, posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada hari kemarin berada di level Rp11.423/USD.
(rna)