IHSG diproyeksi akan bertahan di zona merah
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak negatif di zona merah setelah terimbas pelemahan indeks Asia serta tekanan aksi profit taking pada perdagangan Selasa.
"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.372-4.489 dan resistance 4.538-4.541," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Rabu (18/9/2013).
Meski terkena profit taking hingga berada di bawah target support 4.489, namun IHSG berhasil kembali naik walau belum mendekati target resisten 4.538.
"Pelemahan ini wajar terjadi setelah lompatan signifikan IHSG dan adanya aksi menahan diri. Utang gap 4.536-4.568 belum lunas. Diharapkan pelemahan lanjutan yang terjadi bisa terbatas, sehingga IHSG tidak merubah tren kenaikannya," ujar dia.
Setelah sehari sebelumnya laju IHSG mampu terbang hingga kembali meninggalkan utang gap 4.376-4.403, pada perdagangan Selasa, IHSG terkena profit taking sehingga kembali ke zona merah setelah terimbas pelemahan bursa saham Asia.
Tampaknya sentimen jelang sidang FOMC turut menguncang IHSG untuk dapat melanjutkan laju positifnya, sehingga IHSG harus rela kembali ke zona merah.
"Sepanjang perdagangan kemerin, IHSG menyentuh level 4.536,93 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.479,30 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4.517,62," papar dia.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Meski sebelumnya bursa saham Asia menguat setelah terimbas pemberitaan pengunduran diri calon Gubernur The Fed, Lawrence Summers, yang dianggap sedikit radikal dalam menurunkan stimulusnya, kali ini sikap wait dan see pelaku pasar jelang diadakannya rapat FOMC The Fed membuat beberapa laju bursa saham Asia berbalik melemah.
Pelaku pasar memanfaatkan ekspektasi hasil rapat tersebut untuk profitisasi. Padahal pelaku pasar sedikit mengetahui bahwa pengurangan stimulus akan dilakukan bertahap, namun lebih memilih untuk wait and see.
"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.372-4.489 dan resistance 4.538-4.541," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Rabu (18/9/2013).
Meski terkena profit taking hingga berada di bawah target support 4.489, namun IHSG berhasil kembali naik walau belum mendekati target resisten 4.538.
"Pelemahan ini wajar terjadi setelah lompatan signifikan IHSG dan adanya aksi menahan diri. Utang gap 4.536-4.568 belum lunas. Diharapkan pelemahan lanjutan yang terjadi bisa terbatas, sehingga IHSG tidak merubah tren kenaikannya," ujar dia.
Setelah sehari sebelumnya laju IHSG mampu terbang hingga kembali meninggalkan utang gap 4.376-4.403, pada perdagangan Selasa, IHSG terkena profit taking sehingga kembali ke zona merah setelah terimbas pelemahan bursa saham Asia.
Tampaknya sentimen jelang sidang FOMC turut menguncang IHSG untuk dapat melanjutkan laju positifnya, sehingga IHSG harus rela kembali ke zona merah.
"Sepanjang perdagangan kemerin, IHSG menyentuh level 4.536,93 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.479,30 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4.517,62," papar dia.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Meski sebelumnya bursa saham Asia menguat setelah terimbas pemberitaan pengunduran diri calon Gubernur The Fed, Lawrence Summers, yang dianggap sedikit radikal dalam menurunkan stimulusnya, kali ini sikap wait dan see pelaku pasar jelang diadakannya rapat FOMC The Fed membuat beberapa laju bursa saham Asia berbalik melemah.
Pelaku pasar memanfaatkan ekspektasi hasil rapat tersebut untuk profitisasi. Padahal pelaku pasar sedikit mengetahui bahwa pengurangan stimulus akan dilakukan bertahap, namun lebih memilih untuk wait and see.
(rna)