Dorong pariwisata, investasi di Bali capai Rp78 T

Senin, 23 September 2013 - 16:45 WIB
Dorong pariwisata, investasi...
Dorong pariwisata, investasi di Bali capai Rp78 T
A A A
Sindonews.com - Beberapa mega proyek infrastruktur yang dilaksanakan di Bali sejak satu tahun terakhir, membukukan nilai total investasi Rp78 triliun lebih.

Semua proyek yang bersumber APBN itu meliputi perluasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jalan tol dan jalan under pass Kuta yang sebagian besar sudah selesai pembangunannya.

"Semua proyek besar itu dalam rangka mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)," ujar Asisten II Pemprov Bali, Ketut Wija dalam Pelatihan Jurnalistik Bank Indonesia (BI) Wilayah Bali Nusra di Labuan Bajo, Manggarai Barat, belum lama ini.

Sebelumnya, investasi dirancang sekitar Rp63 triliu dengan 32 kegiatan, namun belakangan direvisi menjadi Rp78 triliun untuk 46 kegiatan lebih yang banyak dialokasikan untuk infrastruktur seperti jalan dan jembatan.

Dari jumlah itu, diantaranya dana untuk mendukung sektor pariwisata yang mencapai Rp19,32 triliun disusul bidang peternakan sebanyak Rp263,25 miliar dan perikanan mencapai Rp625 miliar.

Semua proyek infrastruktur itu dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi serta mempersiapkan Bali sebagai pintu gerbang pariwisata wilayah Indonesia timur. Dengan dukungan itu bisa lebih mampu memberikan kelancaran dan kenyamana arus wisatawan yang datang ke Pulau Dewata.

Sesuai titik berat MP3EI untuk wilayah Bali Nusra, kata Wija, merupakan bagian dari enam koridor yang dijadikan pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional.

Dalam kesempatan sama Kepala Perwakilan BI Bali Nusra, Dwi Pranoto menambahkan, daerah perlu menyiapkan diri dalam pengembangan kegiatan yang dirancang agar bisa sejalan MP3Ei yang muaranya untuk kesejahteraan rakyat.

Untuk itu, daerah harus memetakan potensi dan peluang yang ada di daerahnya dengan menyusun kluster-kluster ekonomi yang disesuaikan daya dukung daerahnya. Bali misalnya, dengan potensi sektor pariwisata tujuan MP3EI telah didisain untuk mendorong kemandirian ekonomi pariwisata.

Begitu juga dengan NTB dalam kerangka MP3EI, harus mempersiapkan diri dengan daya dukung ada seperti sektor pariwisata, peternakan dan perikanannya.

Sementara, bagi NTT sesuai dengan daya dukung daerahnya, maka jangan tergantung pada kluster-kluster yang ditentukan melainkan ditambah dengan keunikan dan kekuatan yang berbasis masyarakat.

"Jadi ke depan di semua daerah di kawasan Bali, NTB, NTT, semua potensi dan kekuatan yang dimiliki harus diintegrasikan, jangan jalan sendiri-sendiri," imbuh Dwi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8107 seconds (0.1#10.140)