Hari ini, empat asumsi makro RAPBN 2014 disepakati
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah dengan Panja Badan Anggaran DPR RI menyepakati asumsi makro sementara RAPBN 2014. Pemerintah dalam hal ini diwakili Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro, dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Hendar.
Selain itu, hadir pula Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo dan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembiayaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Prijambodo.
Dalam rapat tersebut, pemerintah dan Banggar menyepakati empat asumsi makro dasar, yaitu pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 6 persen, inflasi sebesar 5,5 persen, nilai tukar rupiah sebesar Rp10.500 per dolar Amerika Serikat (USD), dan tingkat bunga tiga bulan sebesar 5,5 persen.
Sementara tiga asumsi dasar lainnya yaitu harga minyak mentah, lifting minyak, dan lifting gas baru akan menyusul dibahas besok, Selasa (24/9/2013).
"Terima kasih atas penjelasan pemerintah, pada akhirnya rapat hari ini memutuskan empat asumsi makro pertama untuk RAPBN 2014," ujar Wakil Ketua Banggar Yasonna Laoly sambil mengetuk palu, Senin (23/9/2013).
Rapat kemudian diskors dan selanjutnya diteruskan besok pukul 14.00 untuk melanjutkan tiga asumsi makro yang terakhir.
Dalam rapat tersebut, Anggota Banggar Dolfie OFP meminta pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi 6 persen secara berkualitas sesuai Pasal 38 UU APBN.
"Di situ ada syarat pertumbuhan berkualitas yaitu mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, mengurangi Gini rasio, meningkatkan nilai tukar petani, dan meningkatkan pendapatan," pungkas Dolfie.
Selain itu, hadir pula Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo dan Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembiayaan Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Prijambodo.
Dalam rapat tersebut, pemerintah dan Banggar menyepakati empat asumsi makro dasar, yaitu pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 6 persen, inflasi sebesar 5,5 persen, nilai tukar rupiah sebesar Rp10.500 per dolar Amerika Serikat (USD), dan tingkat bunga tiga bulan sebesar 5,5 persen.
Sementara tiga asumsi dasar lainnya yaitu harga minyak mentah, lifting minyak, dan lifting gas baru akan menyusul dibahas besok, Selasa (24/9/2013).
"Terima kasih atas penjelasan pemerintah, pada akhirnya rapat hari ini memutuskan empat asumsi makro pertama untuk RAPBN 2014," ujar Wakil Ketua Banggar Yasonna Laoly sambil mengetuk palu, Senin (23/9/2013).
Rapat kemudian diskors dan selanjutnya diteruskan besok pukul 14.00 untuk melanjutkan tiga asumsi makro yang terakhir.
Dalam rapat tersebut, Anggota Banggar Dolfie OFP meminta pemerintah mewujudkan pertumbuhan ekonomi 6 persen secara berkualitas sesuai Pasal 38 UU APBN.
"Di situ ada syarat pertumbuhan berkualitas yaitu mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, mengurangi Gini rasio, meningkatkan nilai tukar petani, dan meningkatkan pendapatan," pungkas Dolfie.
(izz)