IHSG mencoba tren kenaikan jangka pendek

Jum'at, 04 Oktober 2013 - 08:26 WIB
IHSG mencoba tren kenaikan jangka pendek
IHSG mencoba tren kenaikan jangka pendek
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi menguat terbatas dan mencoba mempertahankan kenaikan dalam jangka pendek.

"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.385-4.405 dan resistance 4.426-4.438. Berpola menyerupai three white soldier lewati middle bollinger bands (MBB). MACD masih flat dengan histogram positif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Pruiyambada, Jumat (4/10/2013).

Laju IHSG mampu bertahan di atas target support 4.360-4.376 dan berakhir di kisaran target resisten 4.414-4.435, sehingga masih dimungkinkan terjadinya kenaikan terbatas. IHSG sedang mencoba menciptakan tren kenaikan jangka pendeknya. Tetapi, kondisi ini dapat terjadi bila didukung dengan tidak terjadinya aksi ambil untung setiap kali terjadi kenaikan dan sentimen positif dari bursa saham global.

Kemarin, meski mampu bertahan di zona positif, IHSG selama intraday perdagangan cenderung bergerak sideways dengan masih adanya aksi profit taking memanfaatkan kenaikan IHSG. Akibatnya laju penguatan IHSG pun menjadi tersendat.

Di sisi lain, pelemahan lanjutan USD dengan sentimen belum adanya titik temu pembahasahan shutdown-nya ekonomi AS dan kenaikan laju bursa saham Asia memperbagus laju IHSG yang dapat tetap menghijau.

Tak ketinggalan, adanya penilaian dari pertemuan APEC, dimana pertumbuhan
dan peluang ekonomi negara-negara di kawasan APEC diperkirakan akan tetap kuat meski ekonomi dunia banyak mengalami perubahan turut menyokong hijaunyaIHSG.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.422,78 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.395,75 (level terendahnya) juga di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.418,64.

Volume perdagangan naik dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

Pelemahan nilai tukar USD masih berlanjut di tengahterjadinya partial shutdownekonomi AS yang tidak diketahui hingga kapan penyelesaiannya. Apalagi beredar kabar bahwa Presiden AS, Barack Obama
memperingatkan Wall Street bahwa kelompok Partai Republik akan membiarkan terjadinya default pada utang pemerintah AS dan pada 17 Oktober, anggaran di kas pemerintah benar-benar habis dan hanya bisa ditutupi dengan cara menaikkan pagu utang (debt ceiling).
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6271 seconds (0.1#10.140)