Bahas ekonomi kreatif, Presiden Korsel banggakan Gangnam Style
Bahas ekonomi kreatif, Presiden Korsel banggakan Gangnam Style
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Korea Selatan (korsel) Park Geun-Hye menyebut ekonomi kreatif merupakan salah satu kekuatan utama Korea Selatan untuk bersaing dengan negara-negara lain.
Bahkan dia mencontohkan penyanyi asal Korea Selatan, yaitu Psy yang mempopulerkan Gangnam Style yang amat mendunia tersebut.
"Gangnam Style dinikmati 1,5 miliar penduduk dunia dan merupakan bentuk penambahan nilai terhadap ekonomi kreatif kami," ujar Park di Hotel Westin, Bali, Minggu (6/10/2013).
Dia juga menyebut gerakkan ekonomi kreatif yang sedang dicanangkan negaranya merupakan model ekonomi baru yang akan membawa Korea Selatan kepada tahap selanjutnya.
"Kita pernah mengalami kemajuan pesat dengan Miracle of Han River pada tahun 1961. Gerakan ekonomi kreatif ini adalah model seperti itu," lanjutnya.
Tetapi Park mengakui bahwa untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai urat nadi utama Korsel bukan hal yang mudah. Pasalnya, perbankan masih menganggap sektor ini beresiko tinggi.
"Oleh karena itu, kami membangun infrastruktur teknologi dan ilmiah serta terus membina SDM sedini mungkin agar inovasi tetap menjadi bagian dari ekonomi ini," pungkasnya.
Bahkan dia mencontohkan penyanyi asal Korea Selatan, yaitu Psy yang mempopulerkan Gangnam Style yang amat mendunia tersebut.
"Gangnam Style dinikmati 1,5 miliar penduduk dunia dan merupakan bentuk penambahan nilai terhadap ekonomi kreatif kami," ujar Park di Hotel Westin, Bali, Minggu (6/10/2013).
Dia juga menyebut gerakkan ekonomi kreatif yang sedang dicanangkan negaranya merupakan model ekonomi baru yang akan membawa Korea Selatan kepada tahap selanjutnya.
"Kita pernah mengalami kemajuan pesat dengan Miracle of Han River pada tahun 1961. Gerakan ekonomi kreatif ini adalah model seperti itu," lanjutnya.
Tetapi Park mengakui bahwa untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai urat nadi utama Korsel bukan hal yang mudah. Pasalnya, perbankan masih menganggap sektor ini beresiko tinggi.
"Oleh karena itu, kami membangun infrastruktur teknologi dan ilmiah serta terus membina SDM sedini mungkin agar inovasi tetap menjadi bagian dari ekonomi ini," pungkasnya.
(rna)
Explore More