IHSG diperkirakan menguat terbatas
A
A
A
Sindonews.com - Melanjutkan mood positif yang mewarnai perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali menguat pada perdagangan hari ke tiga pekan ini.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada kisaran support-resistance 4.380-4.468," kata Analis Riset PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono, Rabu (9/10/2013).
Purwoko menyebutkan, IHSG kemarin ditutup menguat terimbas sentimen positif cadangan devisa diluar dugaan berhasil naik USD2,7 miliar menjadi USD95,7 miliar serta dipertahankannya BI rate.
Padahal, sebelumnya pergerakan indeks sempat melemah akibat masalah masih buntunya kenaikan pagu utang Amerika yang ditakutkan akan menyebabkan gagal bayar.
Juru bicara Republik John Boehner mengatakan, House of Representatives (DPR) tidak dapat menaikkan pagu utang tanpa adanya paket pemotongan anggaran. Dan mengatakan Amerika bisa saja gagal bayar jika Obama tidak mau bernegosiasi.
Sedangkan Mood's Investors Service melihat bahwa potensi terjadinya gagal bayar Amerika sangat kecil dan efek dari partial shutdown ini tidak terlihat dalam jangka pendek tetapi akan semakin besar jika berkepanjangan.
Shutdown yang terjadi menyebabkan beberapa data ekonomi AS ditunda diumumkan sampai shutdown berakhir. Data minggu lalu yang tertunda, yaitu data tenaga kerja dan pengangguran, sedangkan data minggu ini yang mungkin tertunda, yaitu penjualan ritel dan neraca perdagangan.
"Dengan tertundanya pengumuman data ekonomi membuat The Fed kesulitan mengukur seberapa kuat perekonomian AS untuk mengambil keputusan terkait pengurangan stimulus," kata Purwoko.
"Hari ini kami proyeksikan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas pada kisaran support-resistance 4.380-4.468," kata Analis Riset PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono, Rabu (9/10/2013).
Purwoko menyebutkan, IHSG kemarin ditutup menguat terimbas sentimen positif cadangan devisa diluar dugaan berhasil naik USD2,7 miliar menjadi USD95,7 miliar serta dipertahankannya BI rate.
Padahal, sebelumnya pergerakan indeks sempat melemah akibat masalah masih buntunya kenaikan pagu utang Amerika yang ditakutkan akan menyebabkan gagal bayar.
Juru bicara Republik John Boehner mengatakan, House of Representatives (DPR) tidak dapat menaikkan pagu utang tanpa adanya paket pemotongan anggaran. Dan mengatakan Amerika bisa saja gagal bayar jika Obama tidak mau bernegosiasi.
Sedangkan Mood's Investors Service melihat bahwa potensi terjadinya gagal bayar Amerika sangat kecil dan efek dari partial shutdown ini tidak terlihat dalam jangka pendek tetapi akan semakin besar jika berkepanjangan.
Shutdown yang terjadi menyebabkan beberapa data ekonomi AS ditunda diumumkan sampai shutdown berakhir. Data minggu lalu yang tertunda, yaitu data tenaga kerja dan pengangguran, sedangkan data minggu ini yang mungkin tertunda, yaitu penjualan ritel dan neraca perdagangan.
"Dengan tertundanya pengumuman data ekonomi membuat The Fed kesulitan mengukur seberapa kuat perekonomian AS untuk mengambil keputusan terkait pengurangan stimulus," kata Purwoko.
(rna)