Korea Selatan pertahankan suku bunga acuan 2,5%
A
A
A
Sindonews.com - Bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea/Bok) mempertahankan suku bunga acuan di angka 2,5 persen untuk bulan kelima berturut-turut karena ketidakpastian pemulihan ekonomi negara.
Hal tersebut ditetapkan Gubernur BoK Kim Choong-Soo bersama enam pembuat kebijakan lainnya setelah membekukan suku bunga pinjaman antar bank semalam untuk Oktober sebesar 2,5 persen.
"Meskipun ekonomi global diperkirakan menunjukkan pemulihan stabil, ketidakpastian atas anggaran pemerintah AS dan batas utang, serta potensi perubahan di pasar keuangan global akibat masa depan kebijakan moneter Fed AS yang meruncing tetap sebagai risiko penurunan pertumbuhan," kata BoK dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Kamis (10/10/2013).
Bank sentral sebelumnya memperkirakan bahwa ekonomi terbesar keempat di Asia itu akan tumbuh 2,8 persen pada tahun ini, dan 4 persen pada 2014, setelah berkembang 2 persen pada 2012 - yang paling lambat dalam tiga tahun.
Pada Selasa (8/10/2013), Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan Korea Selatan pada 2014 menjadi 3,7 persen dari 3,9 persen.
Hal tersebut ditetapkan Gubernur BoK Kim Choong-Soo bersama enam pembuat kebijakan lainnya setelah membekukan suku bunga pinjaman antar bank semalam untuk Oktober sebesar 2,5 persen.
"Meskipun ekonomi global diperkirakan menunjukkan pemulihan stabil, ketidakpastian atas anggaran pemerintah AS dan batas utang, serta potensi perubahan di pasar keuangan global akibat masa depan kebijakan moneter Fed AS yang meruncing tetap sebagai risiko penurunan pertumbuhan," kata BoK dalam pernyataannya, seperti dilansir dari AFP, Kamis (10/10/2013).
Bank sentral sebelumnya memperkirakan bahwa ekonomi terbesar keempat di Asia itu akan tumbuh 2,8 persen pada tahun ini, dan 4 persen pada 2014, setelah berkembang 2 persen pada 2012 - yang paling lambat dalam tiga tahun.
Pada Selasa (8/10/2013), Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan Korea Selatan pada 2014 menjadi 3,7 persen dari 3,9 persen.
(dmd)