BSN: standar dan mutu harus terus dikampanyekan
A
A
A
Sindonews.com - Bertepatan dengan Hari Standar Dunia (World Standard Day) yang jatuh pada tanggal 14 Oktober, berbagai negara di dunia mengkampanyekan pentingnya standar bagi kehidupan.
Di Indonesia acara tersebut dikaitkan dengan bulan mutu yang setiap tahun diselenggarakan pada bulan Nopember. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya mengatakan, momentum peringatan bulan mutu sangat penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mengingatkan kembali akan pentingnya standar.
"Pentingnya standar dan mutu suatu produk perlu disuarakan terus-menerus dan harusnya lebih bisa menggema hingga ke seluruh lapisan masyarakat dan pelosok desa mengingat arus produk barang dan jasa semakin tidak terkendalikan dengan baik" ujar Bambang di Jakarta, Senin (14/10/2013).
Menurut Bambang, maraknya produk impor sering menimbulkan berbagai reaksi dan permasalahan di dalam negeri. Oleh karenanya, bersamaan dengan momen bulan mutu perlu dibangkitkan kembali kepada masyarakat tentang pentingnya mutu dan infrastruktur mutu pendukungnya, termasuk standar, penilaian kesesuaian dan metrologi.
Bambang juga menjelaskan, pada tahun ini rangkaian peringatan Hari Standar Dunia dan Bulan Mutu Nasional 2013 dimulai dengan pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 3 Oktober 2013 dalam rangka persiapan Rakornas Standardisasi.
Rakornas Standardisasi akan dilaksanakan tanggal 12 Nopember mendatang untuk menyusun Strategi Standardisasi Nasional 2015-2025. Selanjutnya, acara puncak bulan mutu akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 17-19 Oktober 2013 dengan nama Indonesia Quality Expo (IQE).
IQE direncanakan semula akan dibuka oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, presiden kemudian melimpahkan ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa.
BSN juga menggelar pameran IQE yang menghadirkan beberapa industri penerap SNI seperti PT Pupuk Kaltim, PT Hartono Istana Teknologi dan Lembaga Penilaian Kesesuain seperti Sucofindo, TUV Nord, dan sebagainya.
"BSN berharap, ajang nasional yang banyak melibatkan stakeholder ini, dapat dinikmati pula oleh masyarakat seluruh Indonesia, terutama masyarakat Jakarta. Melalui event ini, masyarakat bisa menambah pengetahuan mengenai standardisasi secara gratis," pungkas Bambang.
Di Indonesia acara tersebut dikaitkan dengan bulan mutu yang setiap tahun diselenggarakan pada bulan Nopember. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya mengatakan, momentum peringatan bulan mutu sangat penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mengingatkan kembali akan pentingnya standar.
"Pentingnya standar dan mutu suatu produk perlu disuarakan terus-menerus dan harusnya lebih bisa menggema hingga ke seluruh lapisan masyarakat dan pelosok desa mengingat arus produk barang dan jasa semakin tidak terkendalikan dengan baik" ujar Bambang di Jakarta, Senin (14/10/2013).
Menurut Bambang, maraknya produk impor sering menimbulkan berbagai reaksi dan permasalahan di dalam negeri. Oleh karenanya, bersamaan dengan momen bulan mutu perlu dibangkitkan kembali kepada masyarakat tentang pentingnya mutu dan infrastruktur mutu pendukungnya, termasuk standar, penilaian kesesuaian dan metrologi.
Bambang juga menjelaskan, pada tahun ini rangkaian peringatan Hari Standar Dunia dan Bulan Mutu Nasional 2013 dimulai dengan pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 3 Oktober 2013 dalam rangka persiapan Rakornas Standardisasi.
Rakornas Standardisasi akan dilaksanakan tanggal 12 Nopember mendatang untuk menyusun Strategi Standardisasi Nasional 2015-2025. Selanjutnya, acara puncak bulan mutu akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 17-19 Oktober 2013 dengan nama Indonesia Quality Expo (IQE).
IQE direncanakan semula akan dibuka oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, presiden kemudian melimpahkan ke Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa.
BSN juga menggelar pameran IQE yang menghadirkan beberapa industri penerap SNI seperti PT Pupuk Kaltim, PT Hartono Istana Teknologi dan Lembaga Penilaian Kesesuain seperti Sucofindo, TUV Nord, dan sebagainya.
"BSN berharap, ajang nasional yang banyak melibatkan stakeholder ini, dapat dinikmati pula oleh masyarakat seluruh Indonesia, terutama masyarakat Jakarta. Melalui event ini, masyarakat bisa menambah pengetahuan mengenai standardisasi secara gratis," pungkas Bambang.
(gpr)