IHSG berpeluang reli di zona hijau
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penguatannya setelah ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Penguatan kali ini didukung sejumlah sentimen yang datang dari luar negeri meskipun diwarnai laju rupiah sedikit terkoreksi.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan IHSG akhir pekan ini akan berada pada support 4.515-4.542 dan resistance 4.612-4.618.
"Laju IHSG berada di kisaran target resisten (4.577-4.615), sehingga memberikan harapan akan kelanjutan penguatan mempertahankan tren kenaikan jangka pendek-menengah dengan asumsi didukung oleh sentimen yang ada," kata Reza, Jumat (25/10/2013).
Bila menilik laju IHSG pada perdagangan kemarin, penguatan memang sangat mungkin berlanjut. IHSG yang di awal perdagangan sempat membuat khawatir, dimana sempat mampir ke zona merah, di akhir sesi mampu bergerak ke zona hijau.
Pergerakan anomali IHSG menarik perhatian pelaku pasar, sehingga kembali antusias melakukan transaksi. Adanya nett buy asing dan diikuti rilis kinerja beberapa emiten antara lain BKSL, MDLN, dan properti lainnya serta diiringi kinerja beberapa emiten perbankan yang dinilai minimal masih dapat sesuai dengan ekspektasi memberikan sentimen positif tersendiri meskipun rilis dari beberapa emiten global beberapa hari terakhir berada di bawah estimasi.
"Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.594,85 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4.533,35 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.594,85," papar dia.
Dari papan bursa juga terlihat, volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
"Perlu juga mewaspadai potensi pembalikan arah IHSG karena kenaikan yang terjadi tidak diikuti dengan kenaikan volume perdagangan," kata Reza.
Dengan rilis kenaikan indeks manufaktur China, menurut dia akan memberikan harapan rilis indeks manufaktur AS juga akan bertumbuh, sehingga memberikan sentimen positif bagi laju Bursa AS.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan IHSG akhir pekan ini akan berada pada support 4.515-4.542 dan resistance 4.612-4.618.
"Laju IHSG berada di kisaran target resisten (4.577-4.615), sehingga memberikan harapan akan kelanjutan penguatan mempertahankan tren kenaikan jangka pendek-menengah dengan asumsi didukung oleh sentimen yang ada," kata Reza, Jumat (25/10/2013).
Bila menilik laju IHSG pada perdagangan kemarin, penguatan memang sangat mungkin berlanjut. IHSG yang di awal perdagangan sempat membuat khawatir, dimana sempat mampir ke zona merah, di akhir sesi mampu bergerak ke zona hijau.
Pergerakan anomali IHSG menarik perhatian pelaku pasar, sehingga kembali antusias melakukan transaksi. Adanya nett buy asing dan diikuti rilis kinerja beberapa emiten antara lain BKSL, MDLN, dan properti lainnya serta diiringi kinerja beberapa emiten perbankan yang dinilai minimal masih dapat sesuai dengan ekspektasi memberikan sentimen positif tersendiri meskipun rilis dari beberapa emiten global beberapa hari terakhir berada di bawah estimasi.
"Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.594,85 (level tertingginya) jelang preclosing dan menyentuh level 4.533,35 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.594,85," papar dia.
Dari papan bursa juga terlihat, volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
"Perlu juga mewaspadai potensi pembalikan arah IHSG karena kenaikan yang terjadi tidak diikuti dengan kenaikan volume perdagangan," kata Reza.
Dengan rilis kenaikan indeks manufaktur China, menurut dia akan memberikan harapan rilis indeks manufaktur AS juga akan bertumbuh, sehingga memberikan sentimen positif bagi laju Bursa AS.
(rna)