IHSG akhir pekan diprediksi galau

Jum'at, 01 November 2013 - 08:35 WIB
IHSG akhir pekan diprediksi...
IHSG akhir pekan diprediksi galau
A A A
Sindonews.com - Akhir pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampak galau setelah sentimen negatif kian santer berhembus.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memperkirakan IHSG berpotensi kembali turun dalam perdagangan jumat merujuk kejatuhan Dow Jones dan gangguan kinerja akibat demonstrasi buruh di tanah air.

"Weekend ini lagu Citra Scholastika berjudul Galau Galau Galau akan akrab ditelinga kita setelah IHSG berpotensi kembali turun dalam perdagangan Jumat merujuk kejatuhan Dow Jones dan kejatuhan rupiah atas USD serta berlanjutnya demontrasi buruh yang meminta kenaikan upah yang tidak masuk diakal serta mulai mengganggu kinerja perusahaan," kata Edwin, Jumat (1/11/2013).

Edwin menyebutkan, dari sisi teknikal pun, IHSG menunjukkan potensi bearish yang berarti tengah beradaa pada trend pelemahannya. Rentang IHSG diprediksi 4.480-4.544. Pola black candle terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish reversal.

Melihat situasi luar negeri, market tampak tidak terlalu kondusif. Dow Jones kembali turun di hari ke-2 sebesar -73.01 poin (-0.47 persen) ditutup di level 15.545,75 disertai kenaikan The Vix sebesar +0.73 persen ditutup di level 13,75.

Pelemahan terjadi lantaran adanya kekhawatiran bagi sebagian pelaku pasar bahwa taperring-off berpotensi terjadi lebih cepat dibanding perkiraan awal yang muncul setelah munculnya pernyataan The Fed mengenai kekhawatiran kondisi kredit dalam statement mereka di FOMC Meeting.

"Padahal, sekitar 355 dari 500 emiten dalam Indeks S&P 500 yang telah me-release earnings LK Q3/2013, 68.2 persen diantaranya mengalahkan estimasi earnings awal analis (lebih tinggi dibandingkan rata-rata 63 persen sejak thn 1994)," kata Edwin.

Saat ini analis memperkirakan earnings tumbuh rata-rata 4.2 persen (dengan asumsi sisanya setara kejadian diatas), tetapi masih dibawah ekspektasi 1 Juli 2013 sebesar 8.5 persen.

Sedangkan untuk revenue, 53.6 persen diantaranya mengalahkan estimasi revenue awal analis (lebih rendah dibandingkan rata-rata 61 persen sejak tahun 2002).
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0856 seconds (0.1#10.140)