Penjualan bersih HM Sampoerna capai Rp54,7 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Hanjaya mandala Sampoerna Tbk (HMSP) hingga kuartal III tahun ini mencatat penjualan bersih sebesar Rp54,7 triliun atau naik 12,86 persen dibadning periode yang sama tahun lalu senilai Rp48,46 triliun.
Dalam laporan keuangan persreoan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/11/2013) menunjukkan bahwa naiknya penjualan bersih seiring dengan bertambahnya beban pokok penjualan menjadi Rp40,3 triliun dari Rp34,96 triliun.
Selain itu, beban penjualan juga meningkat menjadi Rp3,23 triliun dari Rp2,89 triliun, beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp760,16 miliar dari Rp676,62 miliar, beban lain-lain menjadi Rp256,34 miliar dari Rp77,9 miliar dan biaya keuangan menjadi Rp52,07 miliar dari Rp18,69 miliar.
Sementara itu, penghasilan lain-lain tergerus menjadi Rp14,42 miliar dari Rp61,16 miliar dan penghasilan keuangan menyusut menjadi Rp32,49 miliar dari Rp109,74 miliar.
Sedangkan, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi melonjak menjadi Rp8,04 miliar dari Rp2,18 miliar. peseroan juga mencatat penurunan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan menjadi Rp34,15 miliar dari Rp40,27 miliar.
Meningkatnya penjualan yang dibarengi naiknya sejumlah beban menyebabkan laba periode berjalan hanya naik tipis 1,6 persen menjadi Rp7,55 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebebsar Rp7,43 triliun.
Sementara jumlah aset perseroan per akhir September 2013 tercatat sebesar Rp27,07 triliun, naik dibanding posisi akhir tahun lalu senilai Rp26,25 triliun, dengan total utang mencapai Rp16,16 triliun pada akhir bulan lalu dari posisi Desember 2012 sebesar Rp12,94 triliun.
Dalam laporan keuangan persreoan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/11/2013) menunjukkan bahwa naiknya penjualan bersih seiring dengan bertambahnya beban pokok penjualan menjadi Rp40,3 triliun dari Rp34,96 triliun.
Selain itu, beban penjualan juga meningkat menjadi Rp3,23 triliun dari Rp2,89 triliun, beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp760,16 miliar dari Rp676,62 miliar, beban lain-lain menjadi Rp256,34 miliar dari Rp77,9 miliar dan biaya keuangan menjadi Rp52,07 miliar dari Rp18,69 miliar.
Sementara itu, penghasilan lain-lain tergerus menjadi Rp14,42 miliar dari Rp61,16 miliar dan penghasilan keuangan menyusut menjadi Rp32,49 miliar dari Rp109,74 miliar.
Sedangkan, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi melonjak menjadi Rp8,04 miliar dari Rp2,18 miliar. peseroan juga mencatat penurunan selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan menjadi Rp34,15 miliar dari Rp40,27 miliar.
Meningkatnya penjualan yang dibarengi naiknya sejumlah beban menyebabkan laba periode berjalan hanya naik tipis 1,6 persen menjadi Rp7,55 triliun dari periode yang sama tahun lalu sebebsar Rp7,43 triliun.
Sementara jumlah aset perseroan per akhir September 2013 tercatat sebesar Rp27,07 triliun, naik dibanding posisi akhir tahun lalu senilai Rp26,25 triliun, dengan total utang mencapai Rp16,16 triliun pada akhir bulan lalu dari posisi Desember 2012 sebesar Rp12,94 triliun.
(rna)