Tahap pembangunan geothermal tak bisa instan
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Pertamina Geothermal Energy (PGE), Ardiansyah mengatkan, potensi Indonesia sebagai ring of fire sangat menguntungkan bagi pengembangan geothermal dalam negeri.
Menurutnya, sebagian geothermal terbesar di Indonesia terletak di Sumatera dan Jawa. Di mana dua pulau itu ada kepadatan penduduk dan kegiatan industri terpadat di Indonesia. Ini menandakan posisi geothermal ini tidak sulit dan harusnya mudah dikembangkan.
Sejauh ini, tahap pengembangan geothermal ada fase eksplorasi yang membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun. Sedangkan fase eksploitasinya membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun, juga ada fase fit. Sedangkan fase COD membutuhkan waktu lima hingga delapan tahun.
"Jadi geothermal ada waktu yang panjang, tidak instan seperti kita bangun PLTD untuk air," kata dia di Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Dia juga mengatakan, tetap ada kemungkinan gagal eksploitasi, sehingga bisa diulang kembali. Hal ini sama seperti oli dan gas, bahkan kompetensi dan pricing-nya sama.
Menurutnya, sebagian geothermal terbesar di Indonesia terletak di Sumatera dan Jawa. Di mana dua pulau itu ada kepadatan penduduk dan kegiatan industri terpadat di Indonesia. Ini menandakan posisi geothermal ini tidak sulit dan harusnya mudah dikembangkan.
Sejauh ini, tahap pengembangan geothermal ada fase eksplorasi yang membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun. Sedangkan fase eksploitasinya membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun, juga ada fase fit. Sedangkan fase COD membutuhkan waktu lima hingga delapan tahun.
"Jadi geothermal ada waktu yang panjang, tidak instan seperti kita bangun PLTD untuk air," kata dia di Jakarta, Jumat (1/11/2013).
Dia juga mengatakan, tetap ada kemungkinan gagal eksploitasi, sehingga bisa diulang kembali. Hal ini sama seperti oli dan gas, bahkan kompetensi dan pricing-nya sama.
(izz)