IIGCE 2020 Ditunda, Forum Geothermal Internasional Hadir Secara Virtual
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pelaksanaan Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2020 terpaksa ditunda akibat adanya pandemi Covid-19. Acara yang sebelumnya diselenggarakan sejak tahun 2013 ini dimaksudkan sebagai wadah agar panas bumi Indonesia dapat ikut berperan sebagai agenda pembangunan energi berkelanjutan serta membantu meningkatkan perekonomian dalam negeri.
Untuk itu, event IIGCE ini digantikan dengan hadirnya Digital Indonesia International Geothermal Convention (DIIGC) bertemakan "The Future is Now, Committing Geothermal Energy For Indonesia's Sustainable Development" yang akan diselenggarakan secara virtual pada platform Zoom pada tanggal 8-10 September 2020.
Chairman of DIIGC 2020, Eko Agung Bramantyo, mengatakan bahwa DIIGC akan dilaksanakan bersamaan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan API yang ke-20. (Baca juga: Launching Jatim Bermasker, Kapolda Targetkan Jatim Jadi Zona Hijau )
"Forum ini nantinya akan sangat penting untuk membahas dan saling berbagi pengalaman berkaitan dengan kerangka kebijakan yang attractive terhadap isu global yakni pandemi Covid-19, dan komitmen investasi dari pengembang yang membutuhkan dukungan badan-badan pendanaan," ucap Eko dalam konferensi pers launching DIIGC 2020 secara virtual di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Lantaran bersamaan dengan pertemuan ilmiah tahunan API, para profesional bisa mengikuti virtual technical paper presentation, dan peserta convention juga diberi kesempatan untuk berkunjung ke lapangan pembangkitan panas bumi Lumut Balai, Sumatera Selatan secara virtual, dan virtual workshop. (Baca juga: Masih Pandemi, Pekerja Seni Dongeng Timun Mas Siasati Pagelaran dengan Konsep Virtual )
"Acara forum geothermal ini akan selalu menjadi forum dan momen besar dalam mempertemukan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, akademisi, perusahaan jasa, dan pakar industri panas bumi untuk bertemu berkumpul bersama, berbagi keahlian dan pengalaman, serta perkembangan teknologi terbaru mengenai industri panas bumi," pungkas Eko.
Untuk itu, event IIGCE ini digantikan dengan hadirnya Digital Indonesia International Geothermal Convention (DIIGC) bertemakan "The Future is Now, Committing Geothermal Energy For Indonesia's Sustainable Development" yang akan diselenggarakan secara virtual pada platform Zoom pada tanggal 8-10 September 2020.
Chairman of DIIGC 2020, Eko Agung Bramantyo, mengatakan bahwa DIIGC akan dilaksanakan bersamaan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan API yang ke-20. (Baca juga: Launching Jatim Bermasker, Kapolda Targetkan Jatim Jadi Zona Hijau )
"Forum ini nantinya akan sangat penting untuk membahas dan saling berbagi pengalaman berkaitan dengan kerangka kebijakan yang attractive terhadap isu global yakni pandemi Covid-19, dan komitmen investasi dari pengembang yang membutuhkan dukungan badan-badan pendanaan," ucap Eko dalam konferensi pers launching DIIGC 2020 secara virtual di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Lantaran bersamaan dengan pertemuan ilmiah tahunan API, para profesional bisa mengikuti virtual technical paper presentation, dan peserta convention juga diberi kesempatan untuk berkunjung ke lapangan pembangkitan panas bumi Lumut Balai, Sumatera Selatan secara virtual, dan virtual workshop. (Baca juga: Masih Pandemi, Pekerja Seni Dongeng Timun Mas Siasati Pagelaran dengan Konsep Virtual )
"Acara forum geothermal ini akan selalu menjadi forum dan momen besar dalam mempertemukan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, akademisi, perusahaan jasa, dan pakar industri panas bumi untuk bertemu berkumpul bersama, berbagi keahlian dan pengalaman, serta perkembangan teknologi terbaru mengenai industri panas bumi," pungkas Eko.
(ind)