Demo buruh bikin IHSG melempem

Minggu, 03 November 2013 - 17:52 WIB
Demo buruh bikin IHSG...
Demo buruh bikin IHSG melempem
A A A
Sindonews.com - Sepekan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah. Hal ini dikarenakan buruknya kondisi dalam negeri yang dipicu oleh demo buruh.

Selain itu, pada akhir pekan Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan bonus berupa pengumuman inflasi dan defisit neraca perdagangan. Memang angka inflasi sangat baik. Inflasi Oktober hanya sebesar 0,09 persen, seharusnya dapat menjadi sentimen positif. Namun, angka neraca perdagangan kembali mengalami defisit sebesar USD657,2 juta.

Analis PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, angka ini sangat mengecewakan karena pemerintah gagal melaksanakan pekerjaan rumahnya dalam mengendalikan impor migas.

"Hal ini membuat defisit neraca perdangan menjadi sebesar USD6,26 miliar. Faktor demo buruh juga menyebabkan hampir selama sepekan kemarin beberapa perusahaan menufaktur tidak dapat melakukan produksi dengan optimal," kata dia dalam risetnya, Minggu (3/11/2013).

Menurutnya, hal ini dapat berpengaruh ke Purchasing Manager Indeks (PMI) Indonesia yang dapat turun hingga di bawah 50. Padahal PMI Indonesia pada oktober 2013 meningkat ke posisi 50,9 dari bulan sebelumnya 50,2.

Dia menuturkan, faktor laporan keuangan juga menjadi sentimen yang memengaruhi pasar. Dalam hal ini beberapa emiten mengalami pelemahan dalam laporan keuangannya.

Sementara dari luar, sentimen positif bermunculan. Data manufaktur China naik menjadi 51,4 persen di Oktober. Selain itu Bank of Japan (BoJ) menyatakan negara dengan kekuatan ekonomi ketiga terbesar dunia itu tengah mengalami kemajuan setelah mencatat inflasi 2 persen. Pasar Amerika juga ditutup positif pada akhir pekan ini.

David menuturkan, untuk pekan depan IHSG masih akan berpotensi terkoreksi. Masih belum kondusifnya kondisi buruh yang menuntut upah tinggi, data defisi neraca perdagangan hingga prediksi turunnya tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan turunnya laba emiten akan menjadi sentimen negatif yang kuat.

"Pertumbuhan ekonomi di prediksi hanya sebesar 5,6-5,8 persen. Namun bursa global yang bergerak positif dapat menjadi katalis yang menyebabkan IHSG tidak terkoreksi cepat. Saat ini saya melihat support IHSG berada di level 4.350. Dan secara teknikal IHSG masih memiliki gap di 4.200," kata dia.

Karena itu, David mengatakan, investor sebaiknya mulai menjaga posisi kas dan melihat emiten yang masih dapat membukukan kenaikan pendapatan yang signifikan," pungkas dia.
(izz)
Berita Terkait
Temuan Vaksin Covid-19...
Temuan Vaksin Covid-19 Jadi Sentimen Positif, IHSG Berpotensi Reli
IHSG Diprediksi Melemah...
IHSG Diprediksi Melemah dalam Jangka Pendek
Pagi Menghijau, IHSG...
Pagi Menghijau, IHSG Sore Ditutup Anjlok 1,05 Persen ke 5.105
Bisa Tembus Level 6.000...
Bisa Tembus Level 6.000 di Akhir Tahun, IHSG Menuju Fase Skenario Terbaik
Koleksi 5 Saham Ini...
Koleksi 5 Saham Ini Saat IHSG Masih Akan Meroket
Potensi Kenaikan Jangka...
Potensi Kenaikan Jangka Pendek IHSG Masih Terbuka Lebar
Berita Terkini
Pembangunan Perumahan...
Pembangunan Perumahan di RI Disebut Tak Sinkron dengan Layanan Transportasi
1 jam yang lalu
Perluasan Jaringan Penerbangan...
Perluasan Jaringan Penerbangan GIAA-Japan Airlines Diresmikan
2 jam yang lalu
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
4 jam yang lalu
Menuju Industri Baja...
Menuju Industri Baja yang Hijau dan Kompetitif, GRP Tegaskan Komitmen Transformasi
4 jam yang lalu
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
5 jam yang lalu
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
6 jam yang lalu
Infografis
3 Wilayah Ingin Dirampas...
3 Wilayah Ingin Dirampas Trump, Salah Satunya Bikin Marah Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved