RUPSLB angkat Tazwin Zakaria jadi Presdir BII
A
A
A
Sindonews.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) hari ini menyetujui penunjukan Presiden Direktur baru dan perubahan komposisi dewan komisaris.
RUPSLB menyetujui pengangkatan Taswin Zakaria sebagai Presiden Direktur baru BII dan Datuk Abdul Farid sebagai Komisaris BII. Penunjukan ini akan efektif setelah mendapat persetujuan dari regulator terkait di Indonesia.
Disamping itu, RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Dato' Sri Abdul Wahid Omar selaku komisaris, Dato' Khairussaleh Ramli sebagai Presiden Direktur, dan Rita Mirasaru sebagai Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan, serta mengangkat Ani Pangestu menjadi Pejabat Sementara Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan.
"Taswin memiliki pengetahuan yang mendalam tentang operasioanl BII," ucap Presiden Komisaris BII Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor di Gedung Sentral Senayan III, Jakarta, Senin(11/11/2013).
Taswin Zakaria sendiri berharap bahwa bisa melakukan yang terbaik dan terus memberikan kinerja yang dapat meningkat BII ke depan.
"Tantangan akan selalu ada dan ini adalah mandat yang harus dijalan dan semoga ke depannya akan lebih baik dari tahun sebelumnya," ungkapnya
Sementara itu, BII sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, naik 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
"Ini pertama kali BII membukukan laba di atas Rp1 triliun untuk kinerja sembilan bulanan," ungkap Direktur BII Thilagavathy Nadason.
Lebih lanjut dia menuturkan, peningkatan kinerja terutama didukung oleh pertumbuhan yang solid pada semua core business, simpanan nasabah, perbaikan signifikan pada profitabilitas anak perusahaan dan peningkatan berkelanjutan dari keseluruhan proses operasional bank.
Simpanan nasabah meningkat signifikan sebesar 21 persen pada sembilan bulan pertama 2013 mencapai Rp96,5trilin dari Rp79,8triliun pada sembilan bulan pertama 2012 dengan pertumbuhan terkuat pada porsi tabungan sebesar 35 persen.
Kredit berhasil tumbuh 21 persen per September 2013 mencapai Rp91,7triliun dari Rp75,9trilin per September 2012 di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan. Sementara itu, aset tumbuh 23 persen menjadi Rp129,8 triliun.
RUPSLB menyetujui pengangkatan Taswin Zakaria sebagai Presiden Direktur baru BII dan Datuk Abdul Farid sebagai Komisaris BII. Penunjukan ini akan efektif setelah mendapat persetujuan dari regulator terkait di Indonesia.
Disamping itu, RUPSLB juga menyetujui pengunduran diri Dato' Sri Abdul Wahid Omar selaku komisaris, Dato' Khairussaleh Ramli sebagai Presiden Direktur, dan Rita Mirasaru sebagai Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan, serta mengangkat Ani Pangestu menjadi Pejabat Sementara Direktur Kepatuhan dan Sekretaris Perusahaan.
"Taswin memiliki pengetahuan yang mendalam tentang operasioanl BII," ucap Presiden Komisaris BII Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor di Gedung Sentral Senayan III, Jakarta, Senin(11/11/2013).
Taswin Zakaria sendiri berharap bahwa bisa melakukan yang terbaik dan terus memberikan kinerja yang dapat meningkat BII ke depan.
"Tantangan akan selalu ada dan ini adalah mandat yang harus dijalan dan semoga ke depannya akan lebih baik dari tahun sebelumnya," ungkapnya
Sementara itu, BII sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, naik 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya
"Ini pertama kali BII membukukan laba di atas Rp1 triliun untuk kinerja sembilan bulanan," ungkap Direktur BII Thilagavathy Nadason.
Lebih lanjut dia menuturkan, peningkatan kinerja terutama didukung oleh pertumbuhan yang solid pada semua core business, simpanan nasabah, perbaikan signifikan pada profitabilitas anak perusahaan dan peningkatan berkelanjutan dari keseluruhan proses operasional bank.
Simpanan nasabah meningkat signifikan sebesar 21 persen pada sembilan bulan pertama 2013 mencapai Rp96,5trilin dari Rp79,8triliun pada sembilan bulan pertama 2012 dengan pertumbuhan terkuat pada porsi tabungan sebesar 35 persen.
Kredit berhasil tumbuh 21 persen per September 2013 mencapai Rp91,7triliun dari Rp75,9trilin per September 2012 di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan. Sementara itu, aset tumbuh 23 persen menjadi Rp129,8 triliun.
(rna)