Inflasi di Jerman terendah dalam tiga tahun
A
A
A
Sindonews.com - Laju inflasi ekonomi terbesar di Eropa, Jerman melambat ke angka terendah dalam lebih dari tiga tahun pada Oktober 2013, didorong penurunan harga minyak.
Dilansir dari AFP, Selasa (12/11/2013), Kantor Statistik Federal Jerman, Destatis mengatakan, biaya hidup naik 1,2 persen pada Oktober dalam basis 12 bulan, dibandingkan dengan 1,4 persen pada September lalu. Ini adalah tingkat terendah sejak Agustus 2010.
Menggunakan Indeks Harga Konsumen dari Harmonised (HICP), tolak ukur inflasi Bank Sentral Eropa (ECB), tekanan inflasi di Jerman juga tampak berkurang, dengan inflasi melambat menjadi 1,2 persen pada Oktober, dari 1,6 persen di bulan sebelumnya.
ECB mendefinisikan stabilitas harga seperti kenaikan HICP dari dekat hanya di bawah 2,0 persen. Data yang dirilis pada Selasa ini mengkonfirmasi perkiraan singkat yang dirilis pada akhir bulan lalu.
Sebelumnya, Destatis mencatat ekspor barang sebesar 92,8 miliar euro (USD124 miliar) pada September, naik dari USD91,2 miliar euro pada Agustus. Di sisi lain, impor hanya mencapai 73,9 miliar euro dari 75,4 miliar euro.
Hal tersebut berarti surplus perdagangan disesuaikan musiman (keseimbangan antara impor dan ekspor) tumbuh menjadi 18,9 miliar euro pada September, dari 15,8 miliar euro yang tercatat pada Agustus lalu.
Dilansir dari AFP, Selasa (12/11/2013), Kantor Statistik Federal Jerman, Destatis mengatakan, biaya hidup naik 1,2 persen pada Oktober dalam basis 12 bulan, dibandingkan dengan 1,4 persen pada September lalu. Ini adalah tingkat terendah sejak Agustus 2010.
Menggunakan Indeks Harga Konsumen dari Harmonised (HICP), tolak ukur inflasi Bank Sentral Eropa (ECB), tekanan inflasi di Jerman juga tampak berkurang, dengan inflasi melambat menjadi 1,2 persen pada Oktober, dari 1,6 persen di bulan sebelumnya.
ECB mendefinisikan stabilitas harga seperti kenaikan HICP dari dekat hanya di bawah 2,0 persen. Data yang dirilis pada Selasa ini mengkonfirmasi perkiraan singkat yang dirilis pada akhir bulan lalu.
Sebelumnya, Destatis mencatat ekspor barang sebesar 92,8 miliar euro (USD124 miliar) pada September, naik dari USD91,2 miliar euro pada Agustus. Di sisi lain, impor hanya mencapai 73,9 miliar euro dari 75,4 miliar euro.
Hal tersebut berarti surplus perdagangan disesuaikan musiman (keseimbangan antara impor dan ekspor) tumbuh menjadi 18,9 miliar euro pada September, dari 15,8 miliar euro yang tercatat pada Agustus lalu.
(dmd)