Apkabel keluhkan tingginya bea masuk bahan baku
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Asosiasi Pabrik Kabel Indonesia (Apkabel), Noval Jamalullail menyatakan, selama ini industri kabel di Indonesia masih dihadapkan pada persoalan tingginya bea masuk (BM) untuk beberapa bahan baku yang diimpor, yakni tembaga dan aluminium.
Menurutnya, hal tersebut sangat berpotensi menurunkan daya saing produk kabel Indonesia di pasar dalam negeri dalam menghadapi beberapa produk kabel impor dari negara lain.
"Karena produksi bahan baku hanya bisa sebagian saja dipenuhi lokal, maka kami masih lebih banyak mengimpor untuk bahan baku pembuatan kabel. Sejauh ini, bea masuk yang dikenakan untuk kedua produk itu mencapai sekitar 10-15 persen," ujar Noval, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Meski demikian, pihaknya cukup mengapresiasi langkah pemerintah yang cukup gencar melakukan sosialisasi SNI terhadap produk-produk elektrik baik lokal maupun impor di dalam negeri, lantaran hal itu dinilainya sangat menolong industri lokal.
"Dulu, kami akui tidak cukup kuat bersaing dengan kabel-kabel impor asal China yang tak ber-SNI dengan harga yang lebih kompetitif di pasaran. Tapi, semenjak penerapan SNI gencar dilakukan untuk berbagai produk, baik lokal maupun impor, cukup menolong industri lokal untuk bersaing," tuturnya.
Menurutnya, hal tersebut sangat berpotensi menurunkan daya saing produk kabel Indonesia di pasar dalam negeri dalam menghadapi beberapa produk kabel impor dari negara lain.
"Karena produksi bahan baku hanya bisa sebagian saja dipenuhi lokal, maka kami masih lebih banyak mengimpor untuk bahan baku pembuatan kabel. Sejauh ini, bea masuk yang dikenakan untuk kedua produk itu mencapai sekitar 10-15 persen," ujar Noval, di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (14/11/2013).
Meski demikian, pihaknya cukup mengapresiasi langkah pemerintah yang cukup gencar melakukan sosialisasi SNI terhadap produk-produk elektrik baik lokal maupun impor di dalam negeri, lantaran hal itu dinilainya sangat menolong industri lokal.
"Dulu, kami akui tidak cukup kuat bersaing dengan kabel-kabel impor asal China yang tak ber-SNI dengan harga yang lebih kompetitif di pasaran. Tapi, semenjak penerapan SNI gencar dilakukan untuk berbagai produk, baik lokal maupun impor, cukup menolong industri lokal untuk bersaing," tuturnya.
(izz)