Telkom bangun 15 juta home pass
A
A
A
Sindonews.com - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terus meningkatkan akses broadband di semua wilayah Nusantara dengan membangun 15 juta home pass hingga 2015.
Pembangunan home pass (kabel fiber optic) telah dimulai sejak beberapa tahun lalu dan ditargetkan selesai 2015. Sambungan home pass, diharapkan mempermudah masyarakat mengakses internet berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps.
Executive General Manager Divisi Telkom Barat, Prasabri Pesti mengatakan, perusahaannya terus memperluas insfrastruktur home pass di kawasan barat meliputi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera. Sambungan home pass selain membidik kota besar, juga masuk ke kawasan pinggiran perkotaan.
"Kami optimistis, 2015 mampu memasang 15 juta home pass, dari sekitar 55 juta rumah yang saat ini ada di Indonesia," jelas Prasabri pada Diskusi Kinerja Telkom Barat di Rumah Makan D'Palm Jalan Lombok, Kota Bandung, Kamis (14/11/2013).
Komposisi sambungan home pass yaitu 20 persen di Jabar, 60 persen DKI Jakarta, dan sisanya Sumatera. Ekspansi Telkom memperluas jaringan internet berkecepatan tinggi, tak lepas dari upaya BUMN ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sebesar 10 persen pertumbuhan broadband di suatu kawasan, diyakini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi hingga 1,38 persen. Ketersediaan broadband akan meningkatkan transaksi internet. Saat ini, pertumbuhan transaksi melalui intrernet ratarata 80 persen per tahun.
Upaya Telkom membangun 15 juta sambungan home pass dilakukan dengan mengganti sambungan telepon rumah yang awalnya menggunakan tembaga menjadi kabel fiber optic. Sambungan tersebut memungkinkan pelanggan mengakses telepon rumah, internet berkecepatan tinggi, dan UseeTv.
Saat ini, pelanggan yang terhubung jaringan telepon rumah, kantor, dan sambungan PSTN di wilayah Telkom Barat mencapai 5.526.126 sst. Sebanyak 1.304.635 sst terpasang di Sumatera, 3.332.821 sst terpasang di Jabodetabek, dan 890.000 sst terpasang di Jawa Barat. Jaringan broadband melalui Speedy, sebanyak 466.431 ssl tersambung di Sumatera, 826.945 ssl tersambung di Jobodetabek, dan 331.856 ssl di Jawa Barat.
"Pelanggan rumah tangga, kantor, atau PSTN tumbuh antara 5-10 persen per tahun," ujar Prasabri.
Selain meningkatkan akses broadband, Telkom juga terus memperbesar jangkauan akses wifi dengan menambah access point (AP). Sampai 2015, Telkom berencana memasang 2 juta AP di seluruh Indonesia. Melalui program Indonesia Wifi (Wifi.id), Telkom wilayah Barat telah memasang 36.500 AP.
Sebanyak 8.700 AP telah terpasang di Sumatera, 20.100 AP di Jabodetabek, dan 7.700 AP terpasang di Jawa Barat. "Dari 7.700 AP di Jabar, sebanyak 4.427 AP ada di Bandung Raya," kata dia.
General Manager Telkom wilayah Jabar Tengah, Binuri mengatakan, permasangan home pass di Bandung terus meningkat setiap tahun. Saat ini, telah terpasang sekitar 88 ribu home pass. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan dengan menggandeng developer serta melakukan migrasi sambungan pada telepon rumah.
"Kami telah menandatangani MoU dengan sejumlah pengembang untuk pemasangan home pass, misalnya dengan pengembang perumahan Batununggal Indah. Serta melakukan migrasi sambungan untuk beberapa kawasan seperti Rajawali, Geger Kalong, Jalan A Yani, kawasan Dago, dan Bandung bagian Timur. Potensinya, sekitar 357 sambungan," terangnya.
Bandung Timur, lanjut Binuri, menjadi salah satu kawasan yang dibidik Telkom, sejalan dengan pengembangan insfrastruktur di kawasan tersebut. Misalnya pembangunan SUS Gedebage, jalan tol, dan apartemen.
Pembangunan home pass (kabel fiber optic) telah dimulai sejak beberapa tahun lalu dan ditargetkan selesai 2015. Sambungan home pass, diharapkan mempermudah masyarakat mengakses internet berkecepatan tinggi hingga 100 Mbps.
Executive General Manager Divisi Telkom Barat, Prasabri Pesti mengatakan, perusahaannya terus memperluas insfrastruktur home pass di kawasan barat meliputi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Sumatera. Sambungan home pass selain membidik kota besar, juga masuk ke kawasan pinggiran perkotaan.
"Kami optimistis, 2015 mampu memasang 15 juta home pass, dari sekitar 55 juta rumah yang saat ini ada di Indonesia," jelas Prasabri pada Diskusi Kinerja Telkom Barat di Rumah Makan D'Palm Jalan Lombok, Kota Bandung, Kamis (14/11/2013).
Komposisi sambungan home pass yaitu 20 persen di Jabar, 60 persen DKI Jakarta, dan sisanya Sumatera. Ekspansi Telkom memperluas jaringan internet berkecepatan tinggi, tak lepas dari upaya BUMN ini meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Sebesar 10 persen pertumbuhan broadband di suatu kawasan, diyakini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi hingga 1,38 persen. Ketersediaan broadband akan meningkatkan transaksi internet. Saat ini, pertumbuhan transaksi melalui intrernet ratarata 80 persen per tahun.
Upaya Telkom membangun 15 juta sambungan home pass dilakukan dengan mengganti sambungan telepon rumah yang awalnya menggunakan tembaga menjadi kabel fiber optic. Sambungan tersebut memungkinkan pelanggan mengakses telepon rumah, internet berkecepatan tinggi, dan UseeTv.
Saat ini, pelanggan yang terhubung jaringan telepon rumah, kantor, dan sambungan PSTN di wilayah Telkom Barat mencapai 5.526.126 sst. Sebanyak 1.304.635 sst terpasang di Sumatera, 3.332.821 sst terpasang di Jabodetabek, dan 890.000 sst terpasang di Jawa Barat. Jaringan broadband melalui Speedy, sebanyak 466.431 ssl tersambung di Sumatera, 826.945 ssl tersambung di Jobodetabek, dan 331.856 ssl di Jawa Barat.
"Pelanggan rumah tangga, kantor, atau PSTN tumbuh antara 5-10 persen per tahun," ujar Prasabri.
Selain meningkatkan akses broadband, Telkom juga terus memperbesar jangkauan akses wifi dengan menambah access point (AP). Sampai 2015, Telkom berencana memasang 2 juta AP di seluruh Indonesia. Melalui program Indonesia Wifi (Wifi.id), Telkom wilayah Barat telah memasang 36.500 AP.
Sebanyak 8.700 AP telah terpasang di Sumatera, 20.100 AP di Jabodetabek, dan 7.700 AP terpasang di Jawa Barat. "Dari 7.700 AP di Jabar, sebanyak 4.427 AP ada di Bandung Raya," kata dia.
General Manager Telkom wilayah Jabar Tengah, Binuri mengatakan, permasangan home pass di Bandung terus meningkat setiap tahun. Saat ini, telah terpasang sekitar 88 ribu home pass. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan dengan menggandeng developer serta melakukan migrasi sambungan pada telepon rumah.
"Kami telah menandatangani MoU dengan sejumlah pengembang untuk pemasangan home pass, misalnya dengan pengembang perumahan Batununggal Indah. Serta melakukan migrasi sambungan untuk beberapa kawasan seperti Rajawali, Geger Kalong, Jalan A Yani, kawasan Dago, dan Bandung bagian Timur. Potensinya, sekitar 357 sambungan," terangnya.
Bandung Timur, lanjut Binuri, menjadi salah satu kawasan yang dibidik Telkom, sejalan dengan pengembangan insfrastruktur di kawasan tersebut. Misalnya pembangunan SUS Gedebage, jalan tol, dan apartemen.
(izz)