Ekspor minyak sawit Indonesia tertinggi dalam 8 bulan
A
A
A
Sindonews.com - Ekspor minyak sawit Indonesia pada Oktober 2013 naik ke level tertinggi dalam 8 bulan. Hasil positif ini didorong meningkatnya permintaan dari negara pengimpor utama China, India dan Eropa.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat ekspor meningkat sebesar 13 persen atau 213 ribu ton menjadi 1,86 juta metrik ton, dari 1,64 juta ton pada bulan sebelumnya.
"Pasar global CPO seperti mendapatkan momennya, dimana permintaan mulai meningkat diiringi dengan harga yang mulai membaik seminggu terakhir ini," ujar GAPKI, dalam press realese di situs resminya, Senin (18/11/2013).
Jumlah tersebut tertinggi sejak Februari lalu yang mencapai 1,92 juta ton dan dibandingkan 1,42 juta ton pada Oktober 2012 (menurut data yang dikumpulkan Bloomberg). Pengapalan mengalahkan estimasi median sebesar 1,7 juta ton dalam survei Bloomberg diterbitkan 12 November lalu.
Ekspor minyak sawit ke India naik 13 persen menjadi 488.260 ton, dari 488 ton pada September. Sementara permintaan di China pada Oktober melonjak 62 persen menjadi 296.490 ton, dari 182 ton di bulan sebelumnya. Kemudian, penjualan ke negara-negara Uni Eropa melonjak 52 persen menjadi 395.380 ton, dari 260 ton pada bulan sebelumnya.
Bertolak belakang dengan ekspor di tiga wilayah tersebut, ekspor CPO dan turunannya ke Amerika Serikat justru turun 22 ribu ton atau 38 persen dari 57 ribu ton pada bulan lalu, menjadi 35 ribu ton.
Penurunan permintaan disinyalir terpengaruh efek tutupnya kegiatan pemerintahan (shtudown) pada Oktober, sebagai sentimen negatif karena anggaran pemerintah yang tidak disetujui dewan.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat ekspor meningkat sebesar 13 persen atau 213 ribu ton menjadi 1,86 juta metrik ton, dari 1,64 juta ton pada bulan sebelumnya.
"Pasar global CPO seperti mendapatkan momennya, dimana permintaan mulai meningkat diiringi dengan harga yang mulai membaik seminggu terakhir ini," ujar GAPKI, dalam press realese di situs resminya, Senin (18/11/2013).
Jumlah tersebut tertinggi sejak Februari lalu yang mencapai 1,92 juta ton dan dibandingkan 1,42 juta ton pada Oktober 2012 (menurut data yang dikumpulkan Bloomberg). Pengapalan mengalahkan estimasi median sebesar 1,7 juta ton dalam survei Bloomberg diterbitkan 12 November lalu.
Ekspor minyak sawit ke India naik 13 persen menjadi 488.260 ton, dari 488 ton pada September. Sementara permintaan di China pada Oktober melonjak 62 persen menjadi 296.490 ton, dari 182 ton di bulan sebelumnya. Kemudian, penjualan ke negara-negara Uni Eropa melonjak 52 persen menjadi 395.380 ton, dari 260 ton pada bulan sebelumnya.
Bertolak belakang dengan ekspor di tiga wilayah tersebut, ekspor CPO dan turunannya ke Amerika Serikat justru turun 22 ribu ton atau 38 persen dari 57 ribu ton pada bulan lalu, menjadi 35 ribu ton.
Penurunan permintaan disinyalir terpengaruh efek tutupnya kegiatan pemerintahan (shtudown) pada Oktober, sebagai sentimen negatif karena anggaran pemerintah yang tidak disetujui dewan.
(dmd)