Elnusa proyeksi pendapatan tahun depan Rp4,9 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Elnusa Tbk (ELSA) memproyeksikan pendapatan pada 2014 sebesar Rp4,9 triliun. Angka tersebut dikontribusikan dari entitas utama sebesar 70 pesren dan entitas anak 30 persen.
“Sementara untuk target laba bersih tahun depan, kami proyeksikan sebesar Rp185 miliar,” kata Corporate Secretary Elnusa Fajriah Usman dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dia menjelaskan, perseroan juga telah membukukan pendapatan kuartal III/2013 sebesar Rp2,92 triliun. Angka tersebut turun 16,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dari Rp3,48 triliun.
Fajriah mengatakan, penurunan pendapatan disebabkan beberapa hal, diantaranya adanya kegagalan tender besar, serta beberapa proyek yang ditunda.
“Beberapa bulan lalu sempat banjir, sehingga ada beberapa project kami yang delay. Kemudian adanya penurunan pendapatan dari anak usah kami,” ujar dia.
Meskipun mengalami penurunan pendapatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan mencatatkan laba bersih mencapai Rp117,8 miliar atau tumbuh sekitar 48,1 pesren dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp79,5 miliar.
Menurut dia, laba bersih perseroan di akhir tahun ini bisa melampaui target dari Rp138 miliar. “Kami optimistis dapat melampaui target akhir tahun ini. Target kami untuk laba sampai akhir tahun Rp138 miliar, namun kami estimasikan laba bersih dapat mencapai Rp160 miliar,” papar dia.
Sementara persreoan memproyeksikan pendapatan akhir tahun ini sebesar Rp3,9 triliun. Untuk mencapai target tersebut, perseroan melakukan strategi pengembangan bisnis value creation & customer based expansion, yakni dengan penguatan di bisnis driling & oilfield service, akselerasi pengembangan kontrak jangka panjang, peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM.
Selain itu, melalui business development in energy service, yakni dengan menyediakan jasa solusi berkualitas tinggi di sektor energi dan bisnis terkait, memastikan profit tumbuh berkesinambungan dengan pengelolaan risiko bisnis level rendah sampai menengah dan menyiapkan mitra bisnis strategis di sektor jasa energi.
“Strategi lainnya adalah dengan fokus pada bisnis inti sebagai pendorong, meningkatkan recurring income serta pendapatan perseroan yang berkesinambungan dalam jangka panjang,” tutur dia.
“Sementara untuk target laba bersih tahun depan, kami proyeksikan sebesar Rp185 miliar,” kata Corporate Secretary Elnusa Fajriah Usman dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dia menjelaskan, perseroan juga telah membukukan pendapatan kuartal III/2013 sebesar Rp2,92 triliun. Angka tersebut turun 16,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dari Rp3,48 triliun.
Fajriah mengatakan, penurunan pendapatan disebabkan beberapa hal, diantaranya adanya kegagalan tender besar, serta beberapa proyek yang ditunda.
“Beberapa bulan lalu sempat banjir, sehingga ada beberapa project kami yang delay. Kemudian adanya penurunan pendapatan dari anak usah kami,” ujar dia.
Meskipun mengalami penurunan pendapatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, perseroan mencatatkan laba bersih mencapai Rp117,8 miliar atau tumbuh sekitar 48,1 pesren dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp79,5 miliar.
Menurut dia, laba bersih perseroan di akhir tahun ini bisa melampaui target dari Rp138 miliar. “Kami optimistis dapat melampaui target akhir tahun ini. Target kami untuk laba sampai akhir tahun Rp138 miliar, namun kami estimasikan laba bersih dapat mencapai Rp160 miliar,” papar dia.
Sementara persreoan memproyeksikan pendapatan akhir tahun ini sebesar Rp3,9 triliun. Untuk mencapai target tersebut, perseroan melakukan strategi pengembangan bisnis value creation & customer based expansion, yakni dengan penguatan di bisnis driling & oilfield service, akselerasi pengembangan kontrak jangka panjang, peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM.
Selain itu, melalui business development in energy service, yakni dengan menyediakan jasa solusi berkualitas tinggi di sektor energi dan bisnis terkait, memastikan profit tumbuh berkesinambungan dengan pengelolaan risiko bisnis level rendah sampai menengah dan menyiapkan mitra bisnis strategis di sektor jasa energi.
“Strategi lainnya adalah dengan fokus pada bisnis inti sebagai pendorong, meningkatkan recurring income serta pendapatan perseroan yang berkesinambungan dalam jangka panjang,” tutur dia.
(rna)