Kompetisi ekonomi syariah siap diikuti 150 mahasiswa

Senin, 02 Desember 2013 - 18:31 WIB
Kompetisi ekonomi syariah...
Kompetisi ekonomi syariah siap diikuti 150 mahasiswa
A A A
Sindonews.com - Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) menggelar KIEISecond (Kuliah Informal Ekonomi Islam dan Syariah Economics Competition) 13 dengan tema "Achieving The World’s Major Economic Power through Islamic Economics".

Kegiatan tersebut digelar selama hampir satu bulan dari 9 November-5 Desember 2013. Kegiatan tersebut diikuti 150 mahasiswa se-Indonesia. Diantaranya, UI, Unair, UNS, UGM, Unpad, UIN Sunan Kalijaga, IAIN Sumut, STEI Jakarta, UIN Syarief Hidayatullah, STAIN Tulungafung, Undip, Universitas Muhamadiyah Sumut, dan lainnya.

Project Officer yang juga mahasiswa jurusan akuntansi FE UI angkatan 2012, Himawan Arie mengatakan, acara tersebut diisi dengan perkuliahan intensif dari berbagai para praktisi dan dosen yang ahli di bidang syariah. Selain itu ada pula kompetisi membuat essay seputar ekonomi syariah.

"Ini rangkaian besar, kuliah intensif ekonomi islam, lalu dilanjutkan kompetisi salah satunya ada seminar. Kompetisi essay singkat lima halaman. Temanya, Peluang Lembaga Keuangan Syariah Untuk Mencapi Indonesia Sebagai Perekonomian Terbesar di Dunia," jelas Himawan di FE UI, Senin (2/12/2013).

Tujuannya, kata Himawan, agar mahasiswa lebih melek terhadap ekonomi syariah. Ekonomi Islam dinilai penting sekali, karena tujuan utamanya demi kemaslahatan umat.

"Meningkatkan welfare agar tidak terjadi kesenjangan yang parah. Tujuannya agar ilmu ekonomi Islam lebih berkembang, gaungnya terdengar ke seluruh Indonesia, perkembangan besar sekali tetapi market share sedikit dibanding perkembangan ilmu ekonomi. Target kami 150 mahasiswa yang ikut kompetisi," jelasnya.

Kepala Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) FE UI, Banu Muhammad mengatakan, Islam selalu bisa diterapkan kapan dan di manapun sejalan dengan ilmu yang merupakan warisan kebudayaan. Dia optimis jika dengan mengembangkan ekonomi syariah, generasi saat ini mampu 'berperang' menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015.

"Pada kemampuan bertarung di lapangan global, saya termasuk orang yang yakin, ini masih tahapan. Jangan pesimis, siap enggak siap kita harus bertempur di era itu, main saja dengan risiko yang ada, saya percaya BI, OJK juga enggak mau jadi korban, karena itu kita harus bertempur di 2015-2020," pungkas Himawan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)