Jateng diminta suplai gula ke daerah lain
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pertanian (Kementan) meminta Pemprov Jateng untuk berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan gula nasional dan menjadi penyuplai gula daerah yang tidak bisa swasembada gula. Karena itu, Jateng diproyeksikan untuk meningkatkan produksi gula agar bisa memenuhi kebutuhan gula di daerah lain.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan menyatakan, Jateng merupakan salah satu daerah yang telah mencapai swasembada gula. Bahkan pada 2013 ini, produksi Jateng mengalami surplus.
"Saya memberikan apresiasi kepada Jateng atas surplus produksi gula yang dicapai pada tahun ini. Meski demikian, Jateng kami targetkan untuk meningkatkan surplus produksi gula untuk membantu pemenuhan kebutuhan gula di daerah di daerah yang tidak bisa swasembada gula," kata Rusman saat menghadiri acara peringatan Hari Perkebunan Nasional (Harbunas) ke-56 di Agro Wisata Tlogo, Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Selasa (10/12/2013).
Sementara terkait Harbunas, Rusman mengatakan, dewasa ini perkebunan nasional menghadapi tantangan yang harus disikapi dengan bijak oleh insan perkebunan. Tantang tersebut antara lain, pergeseran komoditas perkebunan dan perluasan lahan perkebunan milik swasta.
"Sekarang banyak petani yang beralih menanam tanaman perkebunan yang memiliki nilai jual tinggi. Sehingga hasil komoditas tanaman perkebunan lainnya menurun. Disisi lain, sekarang tanah perkebunan banyak yang dikuasi oleh pihak swasta sehingga produksi komoditas perkebunan tidak seimbang," paparnya.
Selain itu, imbuh Rusma, perkebunan Indonesia juga mendapat tantangan vertikal. Dewasa ini Indonesia mengalami pasar komoditas primer. "Guna menghadapi tantangan tersebut, kita harus meningkatkan produksi komoditas primer agar bisa bersaing di pasar internasional," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko menyatakan, Jateng telah mencapai swasembada gula. Bahkan pada 2013 ini, produksi gula Jateng surplus sebanyak 2.800 ton. Dan Jateng memiliki target lima tahun ke depan bisa surplus gula 50.000 ton.
"Jika target tersebut tercapai, Jatengbisa berkontribusi terhadap pemenuhuan kebutuhan gula nasional. Kami telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut, diantaranya memberikan bantuan dan pelatihan teknologi kepada petani gula," ucapnya.
Dirjen Perkebunan Gamal Nasir menyatakan, guna mendukung swasembada gula nasional, pemerintah memberikan bantuan sebanyak 141 traktor yang diberikan kepada 10 Dinas Pekebunan. Antara lain Dinas Perkebunan Jateng, Jatim, Jabar, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Lampung, Jambi, dan Aceh.
"Kami berharap bantuan ini bisa meningkatkan produksi gula 10 daerah yang mendapatkan bantuan tersebut," tandasnya.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan menyatakan, Jateng merupakan salah satu daerah yang telah mencapai swasembada gula. Bahkan pada 2013 ini, produksi Jateng mengalami surplus.
"Saya memberikan apresiasi kepada Jateng atas surplus produksi gula yang dicapai pada tahun ini. Meski demikian, Jateng kami targetkan untuk meningkatkan surplus produksi gula untuk membantu pemenuhan kebutuhan gula di daerah di daerah yang tidak bisa swasembada gula," kata Rusman saat menghadiri acara peringatan Hari Perkebunan Nasional (Harbunas) ke-56 di Agro Wisata Tlogo, Desa Delik, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Selasa (10/12/2013).
Sementara terkait Harbunas, Rusman mengatakan, dewasa ini perkebunan nasional menghadapi tantangan yang harus disikapi dengan bijak oleh insan perkebunan. Tantang tersebut antara lain, pergeseran komoditas perkebunan dan perluasan lahan perkebunan milik swasta.
"Sekarang banyak petani yang beralih menanam tanaman perkebunan yang memiliki nilai jual tinggi. Sehingga hasil komoditas tanaman perkebunan lainnya menurun. Disisi lain, sekarang tanah perkebunan banyak yang dikuasi oleh pihak swasta sehingga produksi komoditas perkebunan tidak seimbang," paparnya.
Selain itu, imbuh Rusma, perkebunan Indonesia juga mendapat tantangan vertikal. Dewasa ini Indonesia mengalami pasar komoditas primer. "Guna menghadapi tantangan tersebut, kita harus meningkatkan produksi komoditas primer agar bisa bersaing di pasar internasional," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko menyatakan, Jateng telah mencapai swasembada gula. Bahkan pada 2013 ini, produksi gula Jateng surplus sebanyak 2.800 ton. Dan Jateng memiliki target lima tahun ke depan bisa surplus gula 50.000 ton.
"Jika target tersebut tercapai, Jatengbisa berkontribusi terhadap pemenuhuan kebutuhan gula nasional. Kami telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut, diantaranya memberikan bantuan dan pelatihan teknologi kepada petani gula," ucapnya.
Dirjen Perkebunan Gamal Nasir menyatakan, guna mendukung swasembada gula nasional, pemerintah memberikan bantuan sebanyak 141 traktor yang diberikan kepada 10 Dinas Pekebunan. Antara lain Dinas Perkebunan Jateng, Jatim, Jabar, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Lampung, Jambi, dan Aceh.
"Kami berharap bantuan ini bisa meningkatkan produksi gula 10 daerah yang mendapatkan bantuan tersebut," tandasnya.
(gpr)