Saham SIDO ditutup menguat ke Rp700/saham
Saham SIDO ditutup menguat ke Rp700/saham
A
A
A
Sindonews.com - Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada perdagangan perdana hari ini di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) berakhir menguat 120 poin atau 20,7 persen dari harga penawaran Rp580 per lembar.
Posisi saham SIDO tertinggi berada di level Rp720 per lembar saham, sedangkan terendah di level Rp640 per lembar saham. Saham SIDO ditransaksikan sebanyak 6.243 kali mencapai Rp250,63 miliar dengan volume transaksi tercatat sebanyak 360,73 juta lembar saham.
Sementara pada saat pencatatan saham perdana (listing) pagi tadi, saham SIDO dibuka langsung melejit 80 poin atau 13,8 persen ke level Rp660 per lembar saham dan pada akhir sesi I terkerek ke level Rp700 per lembar saham.
Dalam prosesi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perusahaan yang bergerak di bidang industri jamu dan farmasi ini melepas sebanyak 1,5 miliar atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan target dana Rp870 miliar.
Adapun dana hasil IPO, sekitar 56 persen digunakan untuk modal kerja, 42 persen untuk kegiatan operasi dan ekspansi investasi. Sedangkan sisanya sebesar 2 persen untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi perseroan.
Posisi saham SIDO tertinggi berada di level Rp720 per lembar saham, sedangkan terendah di level Rp640 per lembar saham. Saham SIDO ditransaksikan sebanyak 6.243 kali mencapai Rp250,63 miliar dengan volume transaksi tercatat sebanyak 360,73 juta lembar saham.
Sementara pada saat pencatatan saham perdana (listing) pagi tadi, saham SIDO dibuka langsung melejit 80 poin atau 13,8 persen ke level Rp660 per lembar saham dan pada akhir sesi I terkerek ke level Rp700 per lembar saham.
Dalam prosesi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perusahaan yang bergerak di bidang industri jamu dan farmasi ini melepas sebanyak 1,5 miliar atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan target dana Rp870 miliar.
Adapun dana hasil IPO, sekitar 56 persen digunakan untuk modal kerja, 42 persen untuk kegiatan operasi dan ekspansi investasi. Sedangkan sisanya sebesar 2 persen untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi perseroan.
(rna)
Explore More