AS pandang 2014 'tahun teroboson' ekonomi

Sabtu, 21 Desember 2013 - 12:54 WIB
AS pandang 2014 tahun teroboson ekonomi
AS pandang 2014 'tahun teroboson' ekonomi
A A A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan beberapa perbaikan dalam perekonomian telah keluar dan 2014 bisa menjadi 'tahun terobosan' bagi negaranya.

Dilansir dari News Observer, Sabtu (21/12/2013), Obama menyoroti laporan ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan 4,1 persen pada Juli-September 2013, lebih tinggi dari laporan sebelumnya. Kabar ekonomi sementara sederhana, telah menjadi secercah cahaya bagi Obama dalam satu tahun yang sulit.

Obama juga menyuarakan dukungan undang-undang yang diusulkan untuk memperpanjang tunjangan pengangguran selama tiga bulan (Manfaat yang akan berakhir bulan ini untuk sekitar 1,3 juta orang Amerika).

Dia mengatakan bantuan pengangguran harus menjadi urutan pertama bisnis untuk Kongres pada Januari 2014.

Seperti diketahui, ekonomi AS tumbuh di laju tercepat dalam hampir dua tahun pada kuartal ketiga (Q3) 2013. Departemen Perdagangan AS mengatakan, produk domestik bruto (PDB) tumbuh pada tingkat tahunan 4,1 persen direvisi ke atas dari laju 3,6 persen yang dilaporkan awal bulan lalu.

Angka tersebut sebagai laju tercepat sejak kuartal keempat 2011, mengalahkan revisi ekspektasi ekonom di tingkat 3,6 persen. Sebelumnya, ekonomi tumbuh pada kecepatan 2,5 persen di kuartal April-Juni 2013.

Sementara pengeluaran bisnis meningkat di laju 4,8 persen, direvisi ke atas dari 3,5 persen yang dilaporkan pada awal bulan lalu. Ini mencerminkan pertumbuhan kuat dalam produk kekayaan intelektual dari yang dilaporkan sebelumnya.

Belanja konsumen yang menyumbang lebih dari 2/3 dari kegiatan ekonomi AS, juga direvisi naik 0,6 persentase poin menjadi 2,0 persen. Revisi tercermin dari pengeluaran lebih tinggi pada barang dan jasa dari perkiraan sebelumnya.

Selain itu, permintaan domestik direvisi naik 2,3 persen, dari kecepatan 1,8 persen. Pertumbuhan ekspor juga dibangkitkan 2/10 persen poin ke kecepatan 3,9 persen.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5545 seconds (0.1#10.140)