Thamrin City buka pusat hijab dan kerudung
A
A
A
Sindonews.com - Bisnis hijab dan kerudung pada tahun depan akan semakin berkembang. Tren pemakaian hijab berhasil mendongkrak bisnis para pemainnya. Omzet mereka pun turut bermekaran, bahkan penjualan mendominasi pemasukan dari bisnis pakaian muslim.
Public Relation and Promotion Manager Thamrin City, Lucy Ratna mengatakan, tren pemakaian kerudung dan hijab juga terus berkembang. Potensi bisnis ini masih besar, karena makin banyak perempuan berhijab dan berkerudung.
Menjadi bagian dari fashion, kreasi model kain penutup kepala pun kian beragam. Tak heran, banyaknya perempuan yang ingin cantik dengan berhijab membuat bisnis hijab makin menawan.
"Memasuki 2014 kami optimis bisnis hijab dan kerudung berpotensi besar untuk berkembang dengan peminat yang semakin besar," kata Lucy, Minggu (22/12/2013).
Karena itu, pusat perbelanjaan Thamrin City Jakarta telah membuka pusat hijab dan kerudung di lantai I Blok H yang menyediakan busana muslim seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap model busana tersebut.
Lucy mengatakan, dari waktu ke waktu busana muslim hijab dan kerudung semakin diminati para pengunjung, tidak hanya dari Jakarta, tetapi juga dari luar pulau Jawa bahkan dari luar negeri.
Lucy mengatakan, untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, pusat busana muslim yang dikenal dengan Pasar Tasik itu mulai beroperasi sejak pukul
04.00 WIB, terutama pada Senin, Kamis dan Sabtu. Lokasi Thamrin City tidak jauh dari bundaran Hotel Indonesia (HI) atau hanya 150 meter dari bundaran HI ke arah Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat.
Pasalnya, masyarakat sudah mengetahui bahwa Pasar Tasik ini dulunya terkenal sebagai Sogo Jongkok, yang berada di pinggir jalan Tanah Abang, sekarang Pasar Tasik sudah bergeser di tempat yang lebih nyaman dan aman, yaitu di pusat busana muslim Thamrin City.
Hingga kini, sudah ada sekitar 80-an perajin hijab dan kerudung yang sudah menempati lokasi pusat hijab di Blok H. Sebagian besar pengusaha atau perajin kerudung/hijab membuka bisnisnya di Thamrin City, karena para pelanggan sudah mulai beralih belanja di pusat busana muslim Thamrin City.
"Mereka ingin beralih membuka pasar hijab dan kerudung di Thamrin City karena tidak ingin kehilangan para pelanggannya," ujar dia.
Selain itu, para perajin hijab dan kerudung ini yang semula berusaha di sekitar Pasar Jati Baru, ingin beralih berusaha di Thamrin City karena dinilai lebih aman dan nyaman. Sehingga membuat pelanggan nyaman dan aman tanpa harus berpanas-panasan seperti di tempat sebelumnya.
Secara otomatis, apabila memiliki kios "strata tittle" akan mendapatkan kemudahan dalam hal penambahan modal usaha serta kemudahan transaksi dari perbankan.
Menurut dia, pihaknya menyediakan satu lantai untuk pusat busana muslim mengingat permintaan dari perajin hijab Cicalengka, Bandung, Tasikmalaya dan Tegal Gubug Cirebon ini begitu tinggi. Manajemen Tharmin City membuatkan satu wadah untuk lokasi bagi para perajin ini dengan nama Pusat Hijab dan Kerudung Thamrin City.
Pemilik gerai hijab dan kerudung Anne Scraf di Thamrin City, Rizal Ismail mengatakan, permintaan hijab dan kerudung terus bertambah dari luar daerah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. "Hijab dan kerudung sedang dicari orang dan sedang tren, sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam berpakaian bagi perempuan," kata Ismail.
Pihaknya menjual secara ritel dan grosiran, dengan harga mulai dari Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per potong untuk ritel. Sementara untuk grosir rata-rata Rp500 ribu sampai Rp600 ribu per kodi.
Rizal Ismail mengaku, dalam tiga bulan omsetnya sudah mencapai Rp200 juta lebih, dengan penjualan yang cenderung meningkat. "Memasuki 2014 saya yakin permintaan dan penjualan akan terus meningkat karena hijab dan kerudung semakin digemari," kata Ismail.
Public Relation and Promotion Manager Thamrin City, Lucy Ratna mengatakan, tren pemakaian kerudung dan hijab juga terus berkembang. Potensi bisnis ini masih besar, karena makin banyak perempuan berhijab dan berkerudung.
Menjadi bagian dari fashion, kreasi model kain penutup kepala pun kian beragam. Tak heran, banyaknya perempuan yang ingin cantik dengan berhijab membuat bisnis hijab makin menawan.
"Memasuki 2014 kami optimis bisnis hijab dan kerudung berpotensi besar untuk berkembang dengan peminat yang semakin besar," kata Lucy, Minggu (22/12/2013).
Karena itu, pusat perbelanjaan Thamrin City Jakarta telah membuka pusat hijab dan kerudung di lantai I Blok H yang menyediakan busana muslim seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap model busana tersebut.
Lucy mengatakan, dari waktu ke waktu busana muslim hijab dan kerudung semakin diminati para pengunjung, tidak hanya dari Jakarta, tetapi juga dari luar pulau Jawa bahkan dari luar negeri.
Lucy mengatakan, untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi, pusat busana muslim yang dikenal dengan Pasar Tasik itu mulai beroperasi sejak pukul
04.00 WIB, terutama pada Senin, Kamis dan Sabtu. Lokasi Thamrin City tidak jauh dari bundaran Hotel Indonesia (HI) atau hanya 150 meter dari bundaran HI ke arah Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat.
Pasalnya, masyarakat sudah mengetahui bahwa Pasar Tasik ini dulunya terkenal sebagai Sogo Jongkok, yang berada di pinggir jalan Tanah Abang, sekarang Pasar Tasik sudah bergeser di tempat yang lebih nyaman dan aman, yaitu di pusat busana muslim Thamrin City.
Hingga kini, sudah ada sekitar 80-an perajin hijab dan kerudung yang sudah menempati lokasi pusat hijab di Blok H. Sebagian besar pengusaha atau perajin kerudung/hijab membuka bisnisnya di Thamrin City, karena para pelanggan sudah mulai beralih belanja di pusat busana muslim Thamrin City.
"Mereka ingin beralih membuka pasar hijab dan kerudung di Thamrin City karena tidak ingin kehilangan para pelanggannya," ujar dia.
Selain itu, para perajin hijab dan kerudung ini yang semula berusaha di sekitar Pasar Jati Baru, ingin beralih berusaha di Thamrin City karena dinilai lebih aman dan nyaman. Sehingga membuat pelanggan nyaman dan aman tanpa harus berpanas-panasan seperti di tempat sebelumnya.
Secara otomatis, apabila memiliki kios "strata tittle" akan mendapatkan kemudahan dalam hal penambahan modal usaha serta kemudahan transaksi dari perbankan.
Menurut dia, pihaknya menyediakan satu lantai untuk pusat busana muslim mengingat permintaan dari perajin hijab Cicalengka, Bandung, Tasikmalaya dan Tegal Gubug Cirebon ini begitu tinggi. Manajemen Tharmin City membuatkan satu wadah untuk lokasi bagi para perajin ini dengan nama Pusat Hijab dan Kerudung Thamrin City.
Pemilik gerai hijab dan kerudung Anne Scraf di Thamrin City, Rizal Ismail mengatakan, permintaan hijab dan kerudung terus bertambah dari luar daerah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. "Hijab dan kerudung sedang dicari orang dan sedang tren, sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam berpakaian bagi perempuan," kata Ismail.
Pihaknya menjual secara ritel dan grosiran, dengan harga mulai dari Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per potong untuk ritel. Sementara untuk grosir rata-rata Rp500 ribu sampai Rp600 ribu per kodi.
Rizal Ismail mengaku, dalam tiga bulan omsetnya sudah mencapai Rp200 juta lebih, dengan penjualan yang cenderung meningkat. "Memasuki 2014 saya yakin permintaan dan penjualan akan terus meningkat karena hijab dan kerudung semakin digemari," kata Ismail.
(izz)