Harga daging meroket menjelang akhir tahun
A
A
A
Sindonews.com - Memasuki liburan Natal dan menjelang pergantian tahun baru 2014, harga daging sapi dan ayam terus meroket, termasuk haga daging sapi yang juga tak bisa dikendalikan.
Harga daging sapi mencapai Rp100 ribu per kilogram (kg), sedangkan daging ayam tembus Rp27 ribu per kg. Hal ini seperti yang terjadi di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah (Jateng), lonjakan kenaikan harga kedua daging tersebut termasuk yang paling tinggi.
Untuk daging sapi dari harga semula sekitar Rp85 ribu per kg, mengalami kenaikan perlahan hingga hari ini menembus Rp100 ribu per kg. Akibat kenaikan harga daging sapi ini, daya belipun menurun. Di mana banyak masyarakat yang beralih membeli ikan atau mengurangi jumlah pembelian.
Koes Hartati, salah satu penjual daging sapi mengaku, meskipun harga sading sapi melonjak setiap menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, namun kenaikan kali ini cukup tinggi. "Apalagi daya beli masyarakat juga menurun, sehingga sulit untuk menjual daging," katanya, Kamis (26/12/2013).
Menurut dia, salah satu penyebab naiknya harga daging sapi disebabkan minat masyarakat untuk membeli daging sapi impor menurun. Mereka lebih memilih daging sapi lokal, sementara pasokan untuk daging sapi lokal semakin menurun. Di samping itu, faktor cuaca yang sering hujan memengaruhi pengiriman stok daging sapi lokal.
Kenaikan harga daging juga terjadi pada harga daging ayam potong, sejak awal Desember. Di mana harga daging ayam potong terus mengalami kenaikan hingga Rp27 ribu per kg, padahal harga semula hanya Rp22 ribu per kg.
Akibat kenaikan ini, minat pembeli daging sapi maupun daging ayam potong menjadi turun. Meski demikian, para pedagang tidak berani untuk menurunkan harga dan kenaikan harga daging ini akan terus bertahan hingga akhir tahun atau hingga cuaca kembali normal.
"Sehingga pasokan daging baik ayam potong maupun sapi lokal menjadi normal klembali," kata dia.
Harga daging sapi mencapai Rp100 ribu per kilogram (kg), sedangkan daging ayam tembus Rp27 ribu per kg. Hal ini seperti yang terjadi di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah (Jateng), lonjakan kenaikan harga kedua daging tersebut termasuk yang paling tinggi.
Untuk daging sapi dari harga semula sekitar Rp85 ribu per kg, mengalami kenaikan perlahan hingga hari ini menembus Rp100 ribu per kg. Akibat kenaikan harga daging sapi ini, daya belipun menurun. Di mana banyak masyarakat yang beralih membeli ikan atau mengurangi jumlah pembelian.
Koes Hartati, salah satu penjual daging sapi mengaku, meskipun harga sading sapi melonjak setiap menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, namun kenaikan kali ini cukup tinggi. "Apalagi daya beli masyarakat juga menurun, sehingga sulit untuk menjual daging," katanya, Kamis (26/12/2013).
Menurut dia, salah satu penyebab naiknya harga daging sapi disebabkan minat masyarakat untuk membeli daging sapi impor menurun. Mereka lebih memilih daging sapi lokal, sementara pasokan untuk daging sapi lokal semakin menurun. Di samping itu, faktor cuaca yang sering hujan memengaruhi pengiriman stok daging sapi lokal.
Kenaikan harga daging juga terjadi pada harga daging ayam potong, sejak awal Desember. Di mana harga daging ayam potong terus mengalami kenaikan hingga Rp27 ribu per kg, padahal harga semula hanya Rp22 ribu per kg.
Akibat kenaikan ini, minat pembeli daging sapi maupun daging ayam potong menjadi turun. Meski demikian, para pedagang tidak berani untuk menurunkan harga dan kenaikan harga daging ini akan terus bertahan hingga akhir tahun atau hingga cuaca kembali normal.
"Sehingga pasokan daging baik ayam potong maupun sapi lokal menjadi normal klembali," kata dia.
(izz)