Lifting minyak terkendala menipisnya cadangan sumur tua
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Migas (SKK Migas) Johannes Widjanarko menyatakan, lifting minyak belum bisa ditingkatkan karena faktor klasik, yaitu minimnya cadangan di sumur tua.
Pasalnya, hampir seluruh cadangan minyak di sumur-sumur aktif telah menipis dan juga untuk melakukan eksplorasi di tempat-tempat potensial berisiko cost recovery yang besar.
"Cadangan (minyak) diperkirakan ada di daerah-daerah yang sulit serta berisiko terhadap cost recovery seperti di Selat Makassar dan juga Papua," terang Widjanarko di kantornya, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Bahkan dia mengaku, dari total 329 Wilayah Kerja (WK) yang ada, hanya 72 yang sudah berproduksi secara maksimal, sedangkan sisanya masih dalam tahap eksplorasi.
"Yang masih eksplorasi akan terus kita dorong, ini tantangannya karena berbeda dengan revitalisasi sumur tua. Tidak mudah karena memakan biaya produksi tinggi," tandas Widjanarko.
Pasalnya, hampir seluruh cadangan minyak di sumur-sumur aktif telah menipis dan juga untuk melakukan eksplorasi di tempat-tempat potensial berisiko cost recovery yang besar.
"Cadangan (minyak) diperkirakan ada di daerah-daerah yang sulit serta berisiko terhadap cost recovery seperti di Selat Makassar dan juga Papua," terang Widjanarko di kantornya, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Bahkan dia mengaku, dari total 329 Wilayah Kerja (WK) yang ada, hanya 72 yang sudah berproduksi secara maksimal, sedangkan sisanya masih dalam tahap eksplorasi.
"Yang masih eksplorasi akan terus kita dorong, ini tantangannya karena berbeda dengan revitalisasi sumur tua. Tidak mudah karena memakan biaya produksi tinggi," tandas Widjanarko.
(gpr)