WIKA: Demo tak ganggu pembangunan MRT
A
A
A
Sindonews.com - PT Wijaka Karya Tbk (WIKA) menegaskan bahwa pembangunan rute Mass Rapid Transit (MRT) tahap I dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) tetap berjalan kendati sempat diwarnai kendala pembebasan lahan.
"MRT sudah jalan kok yang kemarin dari Lebak Bulus, fisiknya sudah mulai," kata Corporate Secreatary WIKA Natal Argawan dalam media gathering WIKA di Meradelima Restaurant, Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Sebagai salah satu upaya yang dilakukan, Natal menuturkan, WIKA saat ini tengah melakukan komunikasi cukup intensif dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Sudah koordinasi sama Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo). Itu proyek sudah disiapkan jauh hari. Cuma mungkin dalam proses ada miss komunikasi, masalahnya tinggal komunikasi saja kok," papar dia.
Natal menyebutkan, penolakan pembebasan ini terjadi dipicu ada kepentingan beberapa pihak yang merasa terancam bisnisnya. Namun demikian, Natal optimis bahwa proyek ini akan selesai tepat waktu karena sudah berkomunikasi dengan Pemprov DKI.
"Kita punya schedule juga sudah antisipasi ini. Ini karena kenyamanan tertentu terganggu. Misalnya sudah enak ngetem, disuruh pindah. Ini tidak akan menganggu, masih koridor jadwal proyek," tutur Natal.
Sekedar informasi, MRT dengan rute Lebakbulus-Bundaran HI sepanjang 15,5 kilometer (km) tersebut sedianya akan direalisasikan pada 2016. MRT ini akan dilengkapi 14 stasiun, meliputi delapan stasiun layang, enam stasiun bawah tanah dan satu depo di Lebakbulus, Jakarta Selatan.
"MRT sudah jalan kok yang kemarin dari Lebak Bulus, fisiknya sudah mulai," kata Corporate Secreatary WIKA Natal Argawan dalam media gathering WIKA di Meradelima Restaurant, Jakarta, Kamis (9/1/2014).
Sebagai salah satu upaya yang dilakukan, Natal menuturkan, WIKA saat ini tengah melakukan komunikasi cukup intensif dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Sudah koordinasi sama Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo). Itu proyek sudah disiapkan jauh hari. Cuma mungkin dalam proses ada miss komunikasi, masalahnya tinggal komunikasi saja kok," papar dia.
Natal menyebutkan, penolakan pembebasan ini terjadi dipicu ada kepentingan beberapa pihak yang merasa terancam bisnisnya. Namun demikian, Natal optimis bahwa proyek ini akan selesai tepat waktu karena sudah berkomunikasi dengan Pemprov DKI.
"Kita punya schedule juga sudah antisipasi ini. Ini karena kenyamanan tertentu terganggu. Misalnya sudah enak ngetem, disuruh pindah. Ini tidak akan menganggu, masih koridor jadwal proyek," tutur Natal.
Sekedar informasi, MRT dengan rute Lebakbulus-Bundaran HI sepanjang 15,5 kilometer (km) tersebut sedianya akan direalisasikan pada 2016. MRT ini akan dilengkapi 14 stasiun, meliputi delapan stasiun layang, enam stasiun bawah tanah dan satu depo di Lebakbulus, Jakarta Selatan.
(rna)