Alat berat asal Eropa dan China kuasai pasar RI

Rabu, 22 Januari 2014 - 16:01 WIB
Alat berat asal Eropa...
Alat berat asal Eropa dan China kuasai pasar RI
A A A
Sindonews.com - Pesatnya pembangunan infrastruktur seiring bergulirnya program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) makin dilirik industri alat berat asing yang mulai membanjiri pasar dalam negeri.

Beberapa negara yang memproduksi alat berat untuk mendukung pembangunan fisik infrastruktur bandara, pelabuhan dan jalan di tanah air seperti Jerman, Jepang dan China.

Sekadar menyebut merk alat berat seperti Sany, Wirtgen, XCMG dan lainnya adalah peralatan yang selama ini cukup akrab dipakai bagi industri jasa dan konstruksi di Indonesia.

Serbuan bebagai jenis alat berat seperti wheel loader, forklift, tower crane untuk mendukung pembangunan infrastruktur, membuat persaingan bisnis industri ini semakin kompetitif.

"Justru makin banyak pemain di alat berat akan lebih menguntungkan konsumen atau costumer, karena akan semakin banyak pilihan," dalih Direktur Utama PT Gaya Makmur Surabaya, Julius Sikku di sela munas Gapensi ke-13 dan pameran konstruksi di Sanur, Denpasar, Rabu (22/1/2014).

Kini, pasar alat berat hampir dikuasai produk luar negeri yang terus melakukan penetrasi pasar ke berbagai kawasan seperti Indoensia Timur yang kini gencar membangun infrastruktur jalan dan jalan tol.

Bahkan, produk asal China dengan bendera Sany, misalnya, disebut-sebut mengusai hampir 70 persen pasar industri alat berat di tanah air.

Berbagai strategi dilancarkan penyedia alat berat dengan memberi kemudahan bagi pengusaha pelaksana kontruksi atau kontraktor dalam mendapatkan alat berat itu seperti membeli dengan cara mencicil atau tidak tunai.

"Sebagai distributor, kami bekerja sama dengan lembaga pembiayaan dan perbankan sehingga pengusaha atau kontraktor bisa mendapatkan alat berat tidak harus dengan tunai," imbuh Julius.

Selain itu, guna lebih mempermudah akses pengusaha dalam mendapatkan alat berat dari PT Gaya Makmur Tractors (GMT), pihaknya membuka gudang dan bengkel untuk servis dan purna jual berbagai merk di Surabaya sehingga pengiriman barang ke wilayah Bali Nusra bisa lebih cepat.

Dalam upaya memperluas pelayanan dan distribusi kepada pelanggan khususnya pengusaha jasa kontruksi, secara bertahap segera dibuka kantor cabang di wilayah Bali, NTB dan NTT.

"Tahun 2015 kami buka cabang di Bali, karena pasar di Bali cukup potensial dengan semakin menggeliatnya perekonomian di Bali," imbuhnya.

Pihaknya terus memfokuskan penetrasi pasar di wilayah koridor enam yakni Bali Nusra, terlebih alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur di ketiga wilayah itu semakin besar.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6826 seconds (0.1#10.140)