BRI fokus salurkan KUR tahun ini
A
A
A
Sindonews.com - Guna mempertahankan pertumbuhan laba bersih 2014, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berencana untuk terus mendongkrak pertumbuhan penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Langkah tersebut diambil karena Perseroan tunduk dengan imbauan Bank Indoensia (BI) yang menurunkan target kredit menjadi 15-18 persen.
"Kami akan tunduk pada imbauan BI untuk menurunkan pertumbuhan kredit. Sehingga untuk mempertahankan pertumbuhan laba, kami akan memilih kredit-kredit yang memberikan tingkat bunga tinggi," kata Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni di Gedung BRI, Rabu (22/1/2014).
Berdasarkan catatannya, hingga saat ini jumlah nasabah UMKM BRI mencapai 8 juta orang atau meningkat dari 6,8 juta orang pada akhir Desember 2012. Outstanding pinjaman mengalami peningkatan menjadi Rp320,4 triliun dari Rp260,42 triliun. BRI juga mencatat pertumbuhan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, penyaluran KUR sampai Desember 2013 mencapai Rp 87 triliun. Jumlah debitur mencapai 9,2 juta nasabah. Sementara, peserta KUR BRI yang bermigrasi ke kredit komersia sudah berjumlah Rp850 ribu debitur dengan nilai plafon sebesar Rp13,6 triliun.
Hingga Desember 2013, total kredit perseroan mencapai Rp430,62 triliun atau tumbuh 23,6 persen. Total aset BRI mencapai Rp606,37 triliun. Nilai ini tumbuh 13,3 persen bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 11,5 persen menjadi Rp486,37 triliun.
Sebelumnya, Baiquni mengatakan, laba perseroan sepanjang 2014, telah tumbuh 14,2 persen menjadi Rp21,16 triliun. Di mana pertumbuhan laba didorong oleh pertumbuhan bunga itu sendiri yaitu sebesar Rp57,3 triliun. "Laba juga diperoleh dari pertumbuhan fee based dari Rp3,9 triliun menjadi Rp4,9 triliun," pungkas dia.
Langkah tersebut diambil karena Perseroan tunduk dengan imbauan Bank Indoensia (BI) yang menurunkan target kredit menjadi 15-18 persen.
"Kami akan tunduk pada imbauan BI untuk menurunkan pertumbuhan kredit. Sehingga untuk mempertahankan pertumbuhan laba, kami akan memilih kredit-kredit yang memberikan tingkat bunga tinggi," kata Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni di Gedung BRI, Rabu (22/1/2014).
Berdasarkan catatannya, hingga saat ini jumlah nasabah UMKM BRI mencapai 8 juta orang atau meningkat dari 6,8 juta orang pada akhir Desember 2012. Outstanding pinjaman mengalami peningkatan menjadi Rp320,4 triliun dari Rp260,42 triliun. BRI juga mencatat pertumbuhan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, penyaluran KUR sampai Desember 2013 mencapai Rp 87 triliun. Jumlah debitur mencapai 9,2 juta nasabah. Sementara, peserta KUR BRI yang bermigrasi ke kredit komersia sudah berjumlah Rp850 ribu debitur dengan nilai plafon sebesar Rp13,6 triliun.
Hingga Desember 2013, total kredit perseroan mencapai Rp430,62 triliun atau tumbuh 23,6 persen. Total aset BRI mencapai Rp606,37 triliun. Nilai ini tumbuh 13,3 persen bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 11,5 persen menjadi Rp486,37 triliun.
Sebelumnya, Baiquni mengatakan, laba perseroan sepanjang 2014, telah tumbuh 14,2 persen menjadi Rp21,16 triliun. Di mana pertumbuhan laba didorong oleh pertumbuhan bunga itu sendiri yaitu sebesar Rp57,3 triliun. "Laba juga diperoleh dari pertumbuhan fee based dari Rp3,9 triliun menjadi Rp4,9 triliun," pungkas dia.
(izz)