Harga emas global jatuh dari posisi tertinggi dalam 6 pekan
A
A
A
Sindonews.com - Harga emas merosot dari posisi tertinggi dalam enam pekan, pengupasan reli mingguan terpanjang sejak September 2012. Hal tersebut didorong spekulasi harga yang lebih tinggi menghambat permintaan fisik dan rencana Federal Reserve AS memotong stimulus.
Emas melonjak 2,2 persen, kemarin, terbesar sejak Oktober 2013, karena data menunjukkan jumlah orang Amerika yang menerima tunjangan pengangguran secara tak terduga meningkat. Bullion naik 0,4 persen pekan ini untuk peningkatan mingguan kelima.
Para pembuat kebijakan Fed akan bertemu pada 28-29 Januari mendatang, setelah pada Desember memutuskan untuk memotong pembelian obligasi bulanan karena ekonomi membaik.
Di sisi lain, Bloomberg Dollar Spot Index, ukuran terhadap 10 mata uang, sedikit berubah setelah turun 0,5 persen, kemarin, yang diperpanjang penurunan dari empat bulan tertinggi pada 21 Januari.
"Pasar mendapat dukungan dari mundurnya pembacaan dalam mata uang AS," kata Andrey Kryuchenkov, analis VTB Capital, London, dalam laporannya, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (24/1/2014).
"Beberapa investor akan berusaha membukukan keuntungan menjelang pertemuan FOMC pekan depan, dan juga sebagai kemudahan aliran fisik," tambahnya.
Emas untuk pengiriman segera turun 0,3 persen menjadi USD1.260,42 per ons pada pukul 09.37 di London. Kemarin, sempat mencapai USD1.266,51, tertinggi sejak 10 Desember.
Bullion untuk pengiriman April turun 0,2 persen menjadi USD1.260,10 di Comex, New York, di mana volume perdagangan berjangka 8 persen di atas rata-rata 100 hari terakhir.
Perak untuk pengiriman segera turun 0,2 persen menjadi USD19,9916 per ons. Palladium sedikit berubah USD743,50 per ons. Platinum turun 0,5 persen menjadi USD1.450 per ons, dengan harga minggu ini sedikit berubah, setelah empat keuntungan mingguan lurus dan mencapai USD1.472 pada 20 Januari (tertinggi sejak 7 November).
Emas melonjak 2,2 persen, kemarin, terbesar sejak Oktober 2013, karena data menunjukkan jumlah orang Amerika yang menerima tunjangan pengangguran secara tak terduga meningkat. Bullion naik 0,4 persen pekan ini untuk peningkatan mingguan kelima.
Para pembuat kebijakan Fed akan bertemu pada 28-29 Januari mendatang, setelah pada Desember memutuskan untuk memotong pembelian obligasi bulanan karena ekonomi membaik.
Di sisi lain, Bloomberg Dollar Spot Index, ukuran terhadap 10 mata uang, sedikit berubah setelah turun 0,5 persen, kemarin, yang diperpanjang penurunan dari empat bulan tertinggi pada 21 Januari.
"Pasar mendapat dukungan dari mundurnya pembacaan dalam mata uang AS," kata Andrey Kryuchenkov, analis VTB Capital, London, dalam laporannya, seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (24/1/2014).
"Beberapa investor akan berusaha membukukan keuntungan menjelang pertemuan FOMC pekan depan, dan juga sebagai kemudahan aliran fisik," tambahnya.
Emas untuk pengiriman segera turun 0,3 persen menjadi USD1.260,42 per ons pada pukul 09.37 di London. Kemarin, sempat mencapai USD1.266,51, tertinggi sejak 10 Desember.
Bullion untuk pengiriman April turun 0,2 persen menjadi USD1.260,10 di Comex, New York, di mana volume perdagangan berjangka 8 persen di atas rata-rata 100 hari terakhir.
Perak untuk pengiriman segera turun 0,2 persen menjadi USD19,9916 per ons. Palladium sedikit berubah USD743,50 per ons. Platinum turun 0,5 persen menjadi USD1.450 per ons, dengan harga minggu ini sedikit berubah, setelah empat keuntungan mingguan lurus dan mencapai USD1.472 pada 20 Januari (tertinggi sejak 7 November).
(dmd)