Indo Premier bidik dana kelolaan Rp3 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Indo Premier Asset Management menargetkan jumlah dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) pada tahun ini sebesar Rp3 triliun atau tumbuh lebih dari 100 persen dari sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun.
Agresifnya target yang ditetapkan perusahaan tersebut, didasarkan pada pandangan bahwa pasar modal pada tahun ini akan mulai stabil pasca terpilihnya presiden dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang.
"Target AUM dari Indo Premier Asset Management sebesar Rp3 triliun nantinya akan termasuk produk baru yang akan diluncurkan, yaitu reksa dana terproteksi dan ETF dari sector financial," ujar Direktur Utama Indo Premier Asset Management John D Item di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, hal ini dilakukan dalam rangka diversifikasi dan meningkatkan daya pilih investor. Sebelumnya, dana kelolaan reksa dana Indo Premier Asset management sebesar 1,4 triliun berasal dari hasil penjualan ETF dan reksa dana. Namun, dia mengatakan bahwa ETF akan menjadi fokus perusahaan saat ini.
Sementar, target untuk produk reksa dana terproteksi tersebut sebesar Rp500 miliar-Rp1 triliun. Produk reksa dana terproteksi akan fokus pada tenor 5 tahun ke atas. Hingga saat ini, baru ada Rp300 miliar dana hasil dari komitmen nasabah.
“Masuknya akan ke obligasi pemerintah atau korporasi, mixed (campuran),” imbuh Jhon.
Agresifnya target yang ditetapkan perusahaan tersebut, didasarkan pada pandangan bahwa pasar modal pada tahun ini akan mulai stabil pasca terpilihnya presiden dalam pemilihan umum (pemilu) mendatang.
"Target AUM dari Indo Premier Asset Management sebesar Rp3 triliun nantinya akan termasuk produk baru yang akan diluncurkan, yaitu reksa dana terproteksi dan ETF dari sector financial," ujar Direktur Utama Indo Premier Asset Management John D Item di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, hal ini dilakukan dalam rangka diversifikasi dan meningkatkan daya pilih investor. Sebelumnya, dana kelolaan reksa dana Indo Premier Asset management sebesar 1,4 triliun berasal dari hasil penjualan ETF dan reksa dana. Namun, dia mengatakan bahwa ETF akan menjadi fokus perusahaan saat ini.
Sementar, target untuk produk reksa dana terproteksi tersebut sebesar Rp500 miliar-Rp1 triliun. Produk reksa dana terproteksi akan fokus pada tenor 5 tahun ke atas. Hingga saat ini, baru ada Rp300 miliar dana hasil dari komitmen nasabah.
“Masuknya akan ke obligasi pemerintah atau korporasi, mixed (campuran),” imbuh Jhon.
(rna)