Kementan siapkan 13,5 ribu ton benih untuk sawah puso
A
A
A
Sindonews.com - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan 13,5 ribu ton benih padi untuk membantu para petani yang lahannya puso karena banjir maupun bencana alam lainnya. Jumlah tersebut dapat digunakan untuk menanami 500 ribu hektare sawah.
Menteri Pertanian (Mentan), Suswono mengungkapkan hal itu usai menyerahkan bantuan untuk kelompok petani di Kabupaten Demak yang sawahnya rusak karena terendam air banjir.
"Petani tidak usah khawatir pemerintah akan membantu. Pemerintah punya cadangan benih nasional sebesar 13,5 ribu ton yang siap diberika jika ada yang membutuhkan," kata Suswono di Desa Bungo Lor, Kecamatan Wedung, Demak dalam rilisnya, Selasa (4/2/2014).
Mentan mengemukakan, selain bantuan benih, untuk sawah yang puso, pemerintah juga memberikan bantuan pupuk dan biaya pengolahan lahan sebesar Rp2,6 juta per hektare.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan meminta kepada para petani yang tanamannya rusak terendam untuk tidak buru-buru menanam, karena prediksi curah hujan masih akan tinggi sampai pertengahan Februari. "Lebih baik bersabar sebentar, menunda tanam, daripada ditanam nanti terendam lagi," imbuhnya.
Sementara, khusus untuk bantuan benih, Suswono meminta BUMN yang ditugaskan menyalurkan benih harus sigap, begitu benih dibutuhkan harus segera tersedia. Pasalnya, selain benih memiliki masa kadaluwarsa, menanam juga ada musimnya. "Kalau telat benihnya akan expired atau hilang satu musim tanam," pungkas dia.
Menteri Pertanian (Mentan), Suswono mengungkapkan hal itu usai menyerahkan bantuan untuk kelompok petani di Kabupaten Demak yang sawahnya rusak karena terendam air banjir.
"Petani tidak usah khawatir pemerintah akan membantu. Pemerintah punya cadangan benih nasional sebesar 13,5 ribu ton yang siap diberika jika ada yang membutuhkan," kata Suswono di Desa Bungo Lor, Kecamatan Wedung, Demak dalam rilisnya, Selasa (4/2/2014).
Mentan mengemukakan, selain bantuan benih, untuk sawah yang puso, pemerintah juga memberikan bantuan pupuk dan biaya pengolahan lahan sebesar Rp2,6 juta per hektare.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan meminta kepada para petani yang tanamannya rusak terendam untuk tidak buru-buru menanam, karena prediksi curah hujan masih akan tinggi sampai pertengahan Februari. "Lebih baik bersabar sebentar, menunda tanam, daripada ditanam nanti terendam lagi," imbuhnya.
Sementara, khusus untuk bantuan benih, Suswono meminta BUMN yang ditugaskan menyalurkan benih harus sigap, begitu benih dibutuhkan harus segera tersedia. Pasalnya, selain benih memiliki masa kadaluwarsa, menanam juga ada musimnya. "Kalau telat benihnya akan expired atau hilang satu musim tanam," pungkas dia.
(izz)