Penghentian Merpati tak ganggu penerbangan dari Semarang

Kamis, 06 Februari 2014 - 19:53 WIB
Penghentian Merpati...
Penghentian Merpati tak ganggu penerbangan dari Semarang
A A A
Sindonews.com - Penghentian penerbangan maskapai PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) sejak 1 Februari 2014 hingga Maret tidak memengaruhi iklim penerbangan dari Semarang.

Ketua Asosiasi tour dan travel wisata Jateng, Joko Suyatno mengaku, penghentian penerbangan Merpati tidak memberikan pengaruh. Karena, rata-rata penerbangan menggunakan Merpati terutama yang melalui Bandara Ahmad Yani Semarang tidak banyak.

Bahkan, kata dia, banyak sekali agen penjualan tiket yang sudah tidak menjual tiket Merpati sejak dua bulan lalu. Penerbangan Merpati yang hanya membuka dua rute yakni Semarang-Bandung dan Semarang-Sampit juga kurang begitu dibutuhkan masyarkat.

"Tidak ada efek apa-apa karena memang rata-rata penerbangannya sangat kecil, pangsa pasarnya hanya sekitar 10 persen," katanya, Kamis (6/2/2014).

General Afair & Comunication Section Head Bandara Ahmad Yani, Anom Fitranggono mengatakan, Merpati hanya membuka dua penerbangan yakni tujuan Bandung dan Sampit. Anom mengaku, pangsa pasar merpati memang tidak besar karena hanya menggunakan pesawat ATR, pesawat baling-baling dengan jumlah kursi untuk 66 orang. "Merpati hanya melayani dua penerbangan ke Bandung dan Sampit," ucapnya.

Dia mengaku, counter penjualan tiket Merpati yang ada di Bandara Ahmad Yani Semarang bahkan sudah mulai tutup pada 22 Januari, atau sebelum penerbangan dihentikan.

"Counter penjualan tiket sudah tutup sejak akhir Januari. Waktu penutupan juga tidak ada gejolak dari penumpang karena memang sudah tidak ada penumpangnya," kata dia.

Anom menjelaskan, ada sekitar sembilan maskapai yang memanfaatkan bandara yang berada dalam satu komplek Pangkalan Udara Angkatan Darat (Lanumad) Ahmad Yani tersebut.

Sembilan penerbangan tersebut adalah Silk Air, AirAsia, Garuda, Sriwijaya, Trigana, Kalstar, City Link, Lion Air, dan Merpati. "Dengan Merpati menghentikan berarti sekarang hanya tinggal delapan maskapai dengan rata -rata melayani sekitar 39-41 penerbangan," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7858 seconds (0.1#10.140)