Industri sawit diminta terapkan sertifikat ISPO

Rabu, 12 Februari 2014 - 17:30 WIB
Industri sawit diminta terapkan sertifikat ISPO
Industri sawit diminta terapkan sertifikat ISPO
A A A
Sindonews.com - Pemerintah meminta kalangan industri sawit di Tanah Air segera menerapkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) hingga akhir 2014.

Saat ini, kebijakan yang terus didorong agar pelaku usaha kelapa sawit dapat menerapkan sertifikat ISPO guna mendukung pengembangan budidaya kelapa sawit di Indonesia berkelanjutan,

"Pemerintah menaruh harapan besar agar industri kelapa sawit mendukung pencapaian sertifikat ISPO," jelas Menteri Pertanian Suswono pada International Conference on Oil Palm and Evironment (ICOPE) 2014 di Kuta, Bali, Rabu (12/2/2014).

Indonesia memiliki potensi besar di bidang perkebunan kelapa sawit karena areal lahan perkebunannya cukup luas tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Menurutnya, kebijakan paling signifikan yang terus didorong pemerintah berupa penerapan pengikat sertifikat ISPO.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pengarah ICOPE 2014, Daud Dharsono mengatakan, kegiatan tersebut dihadiri 400 peserta dari berbagai latar belakang seperti pakar, pengambil kebijakan, pelaku usaha perkebunan yang berasal kawasan Eropa, Amerika Serikat, Afrika, dan Asia.

Mereka menyampaikan gagasan pandangan dalam mewujudkan pemgembangan budidaya kelapa sawit berkelanjutan sebagaimana pencapaian ISPO. Melalui berbagai diskusi dan pengalaman serta mencari pemahaman seputar pengembangan perkebunan kelapa sawit yang produktif.

"Bagaimana pengembangan kelapa sawit yang berdaya guna, namun tetap ramah lingkungan," imbuh dia.

Ajang tingkat dunia dua tahunan ini dipandang penting bagi pengembangan kelapa sawit Indonesia ke depan. Sehingga diharapkan, lahir solusi bagi produksi minyak sawit agar lestari dan program perlindungan lingkungan, baik di tingkat kajian kebijakan maupun penerapannya di industri.

Perusahaan perkebunan dan organisasi-organisasi di tingkat nasional maupun internasional yang hadir akan memberikan perhatian khusus kepada isu lingkungan.

Isu lingkungan itu nantinya diimplementasikan melalui strategi berbagi pengalaman, mencari solusi dan sumberdaya antar berbagai pemangku kepentingan.

Sektor perkebunan kelapa sawit berkontribusi penting bagi kesejahteraan ekonomi bangsa Indonesia. Karena merupakan jawaban bagi kebutuhan dunia terhadap pangan dan energi.

Karena itu, lanjut Daud, harus dikelola secara berkelanjutan dan ramah lingkungan agar masyarakat terus dapat menikmati manfaatnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8615 seconds (0.1#10.140)