Nam Air ambil alih rute Merpati di NTT
A
A
A
Sindonews.com - Problem keuangan yang hingga kini masih melilit PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) tidak hanya berdampak bagi masa depan Maskapai penerbangan plat merah itu dan karyawannya. Namun, juga berimbas bagi daerah-daerah di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Seperti halnya Kabupaten Sumba Timur (Sumtin) yang selama ini menjadikan Merpati sebagai salah satu ujung tombak transportasi udara yang menghubungkan daerah ini dengan daerah lainnya di Indonesia.
Kini, pasca Merpati menghentikan penerbangan ke daerah itu, kini hanya dua. Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Bandara Umbu Mehang Kunda, Kota Waingapu.
Terkait kondisi itu, pihak Pemkab setempat telah menyadari sejak beberapa tahun silam, sehingga Pemkab tidak lagi memperpanjang kerja sama operasional (KSO) dalam bentuk penyertaan modal sebesar Rp10 miliar.
"Sudah tidak lagi diperpanjang KSO-nya sejak 2010. Jadi sebenarnya sejak itu kami membuka diri untuk maskapai lain melayani Kabupaten ini," kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Sumba Timur, Gerald H Palekahelu saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/2/2014).
Menurutnya, pada prinsipnya Pemkab setempat membuka diri untuk maskapai lain melayani penerbangan dari dan ke kota Waingapu. Termasuk jalur/rute penerbangan yang selama ini dilayani Merpati.
"Prinsipnya Pemkab welcome dengan maskapai lain. Tidak ada proteksi pada Merpati. Kami akan cermati dan pertimbangkan proposal atau permohonan dari maskapai lain. Yang terbaru maskapai Nam Air yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air telah masukan proposal, rencananya pertengahan bulan ini akan terbang pertama ke Waingapu dengan pesawat type Boeing 737," ujarnya.
Dia mengatakan, kesiapan landasan pacu dan peralatan yang dimiliki bandara Umbu Mehang Kunda sangat memadai untuk didarati pesawat type Boeing dan sekelasnya.
Seperti halnya Kabupaten Sumba Timur (Sumtin) yang selama ini menjadikan Merpati sebagai salah satu ujung tombak transportasi udara yang menghubungkan daerah ini dengan daerah lainnya di Indonesia.
Kini, pasca Merpati menghentikan penerbangan ke daerah itu, kini hanya dua. Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Bandara Umbu Mehang Kunda, Kota Waingapu.
Terkait kondisi itu, pihak Pemkab setempat telah menyadari sejak beberapa tahun silam, sehingga Pemkab tidak lagi memperpanjang kerja sama operasional (KSO) dalam bentuk penyertaan modal sebesar Rp10 miliar.
"Sudah tidak lagi diperpanjang KSO-nya sejak 2010. Jadi sebenarnya sejak itu kami membuka diri untuk maskapai lain melayani Kabupaten ini," kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Sumba Timur, Gerald H Palekahelu saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/2/2014).
Menurutnya, pada prinsipnya Pemkab setempat membuka diri untuk maskapai lain melayani penerbangan dari dan ke kota Waingapu. Termasuk jalur/rute penerbangan yang selama ini dilayani Merpati.
"Prinsipnya Pemkab welcome dengan maskapai lain. Tidak ada proteksi pada Merpati. Kami akan cermati dan pertimbangkan proposal atau permohonan dari maskapai lain. Yang terbaru maskapai Nam Air yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air telah masukan proposal, rencananya pertengahan bulan ini akan terbang pertama ke Waingapu dengan pesawat type Boeing 737," ujarnya.
Dia mengatakan, kesiapan landasan pacu dan peralatan yang dimiliki bandara Umbu Mehang Kunda sangat memadai untuk didarati pesawat type Boeing dan sekelasnya.
(izz)