SKK Migas tetapkan pemenang lelang WK Muara Bakau

Jum'at, 14 Februari 2014 - 20:21 WIB
SKK Migas tetapkan pemenang...
SKK Migas tetapkan pemenang lelang WK Muara Bakau
A A A
Sindonews.com - SKK Migas telah menetapkan pemenang lelang rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan instalasi (engineering, procurement, construction, installation/EPCI) untuk dua lapangan gas bumi di Wilayah Kerja (WK) Muara Bakau. Kedua lapangan gas tersebut adalah lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East dengan kontraktor kontrak kerja sama, Eni.

“Dengan ditetapkannya pemenang lelang proyek EPCI untuk kedua lapangan tersebut, pengembangan lapangan senilai USD4,136 miliar segera dimulai,” kata Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas, J Widjonarko dalam keterangannya, Jumat (14/2/2014).

Selain pelaksanaan proyek EPC, secara paralel di lapangan ini akan dilakukan pengeboran lepas pantai sebanyak 11 sumur pengembangan. SKK Migas dan Eni optimis target tata waktu produksi bisa tercapai.

“Kedua lapangan tersebut diperkirakan mulai produksi pada awal 2017 dengan produksi puncak sebesar 450 juta kaki kubik gas bumi per hari selama enam tahun,” kata dia.

Seperti layaknya lapangan migas yang lain, setelah produksi puncak, produksi kedua lapangan itu akan menurun secara alamiah dan diperkirakan dapat diproduksikan selama 14 tahun.

Dari kedua lapangan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas untuk kelistrikan dan industri di Kalimantan Timur, Jawa, Sumatera Selatan, Sumatera Bagian Tengah, Sumatera Utara dan Aceh dalam bentuk gas alam cair (LNG) dan gas pipa.

Walaupun dalam persetujuan POD telah ditetapkan alokasi gas sebesar 70 persen untuk ekspor dan 30 persen untuk domestik dari lapangan ini, SKK Migas dan Eni sepakat untuk berusaha keras agar alokasi gas domestik tersebut dapat mencapai 47 persen. “Selama keekonomiannya memungkinkan dan didukung dengan infrastruktur gas di dalam negeri,” kata Widjonarko.

Proses lelang proyek EPCI-1 untuk jasa-jasa pembuatan dan instalasi barge Floating Production Unit (FPU) yang diikuti 24 perusahaan, dimenangkan oleh Konsorsium PT Saipem Indonesia, PT Tripatra Engineers and Constructors, PT Chiyoda International Indonesia, dan Hyundai Heavy Industries Co. Ltd.

Sedangkan EPCI-2 untuk paket pembangunan fasilitas penerimaan di darat, jaringan pipa, dan peralatan pendukung lainnya, yang diikuti 18 perusahaan, dimenangkan oleh Konsorsium PT Technip Indonesia-Technip Geoproduction (M) Sdn. Bhd.

Terakhir, pengadaan Engineering Procurement-3 untuk pembangunan sistem produksi bawah laut, sistem pengendalian, dan peralatan pendukung, yang diikuti 18 perusahaan, dimenangkan oleh PT FMC Santana Petroleum Equipment Indonesia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0877 seconds (0.1#10.140)