Tenaga kerja properti di Indonesia lebih murah
A
A
A
Sindonews.com - Desainer Interior Arsitektur Senior PT CI Design, Corry Badarudin mengungkapkan, perkembangan bisnis properti dan desain interior arsitektur di Indonesia berkembang pesat. Namun, kelebihan dan kekurangannya adalah tenaga kerja properti yang murah.
Menurutnya, hal itu ditandai dengan semakin berkembangnya sekolah desain dan perguruan tinggi dengan jurusan desain interior. Apalagi perekonomian kelas menengah kini sedang dominan di Asia Tenggara.
"Booming memang karena ekonomi Southeast Asia lagi bagus, jadi itu menunjang properti Indonesia pada khususnya," ungkapnya kepada wartawan, Senin (17/2/2014).
Corry menambahkan, kelebihan dan kemudahan pembangunan properti di Indonesia lantaran tenaga kerja atau pekerja bangunan dengan upah yang lebih murah ketimbang di luar negeri. Jika dibandingkan dengan negara-negara di Amerika Serikat dan Eropa, maka biaya pekerja bangunan di sana lebih mahal.
"Tenaga kerja mahal di luar negeri, kalau di sini kan sudah desain, lalu tinggal nunjuk saja tukangnya mau gonta-ganti lantai. Kalau di luar negeri khususnya Amerika harus bikin appointment dulu, ngomong dulu, lama banget deh," katanya.
Namun kelemahan pekerja bangunan di Indonesia, kata Corry, dalam checking dan quality control. Selain itu, keunggulan membangun bangunan di luar negeri, mudah mencari bahan-bahan bangunan dalam satu lokasi.
"Kalau di Amerika, bahan bangunan atau furnitur, ada di satu lokasi sangat besar, enggak perlu kemana-mana cari bahan serba ada. Kalau di Indonesia kadang kurang lengkap dan sulit mencari bahannya," ujar Corry.
Menurutnya, hal itu ditandai dengan semakin berkembangnya sekolah desain dan perguruan tinggi dengan jurusan desain interior. Apalagi perekonomian kelas menengah kini sedang dominan di Asia Tenggara.
"Booming memang karena ekonomi Southeast Asia lagi bagus, jadi itu menunjang properti Indonesia pada khususnya," ungkapnya kepada wartawan, Senin (17/2/2014).
Corry menambahkan, kelebihan dan kemudahan pembangunan properti di Indonesia lantaran tenaga kerja atau pekerja bangunan dengan upah yang lebih murah ketimbang di luar negeri. Jika dibandingkan dengan negara-negara di Amerika Serikat dan Eropa, maka biaya pekerja bangunan di sana lebih mahal.
"Tenaga kerja mahal di luar negeri, kalau di sini kan sudah desain, lalu tinggal nunjuk saja tukangnya mau gonta-ganti lantai. Kalau di luar negeri khususnya Amerika harus bikin appointment dulu, ngomong dulu, lama banget deh," katanya.
Namun kelemahan pekerja bangunan di Indonesia, kata Corry, dalam checking dan quality control. Selain itu, keunggulan membangun bangunan di luar negeri, mudah mencari bahan-bahan bangunan dalam satu lokasi.
"Kalau di Amerika, bahan bangunan atau furnitur, ada di satu lokasi sangat besar, enggak perlu kemana-mana cari bahan serba ada. Kalau di Indonesia kadang kurang lengkap dan sulit mencari bahannya," ujar Corry.
(gpr)