Penjualan rumah mewah di Sulampua terus meningkat
Penjualan rumah mewah di Sulampua terus meningkat
A
A
A
Sindonews.com - Rumah tinggal segmen mewah masih diminati masyarakat. Di tengah kebijakan Lon To Value (LTV) dan KPR Indent, trend penyaluran kredit di tipe ini terus meningkat.
Data Bank Indonesia (BI) Wilayah I Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) menyebutkan, tren peningkatan itu terus terjadi secara sistematis setiap bulan sejak periode Januari hingga Desember tahun lalu.
Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah I Sulampua Grup Ekonomi dan Keuangan, Causa Iman Karana mengatakan, meski terjadi perlambatan, namun nilai pertumbuhan kredit terus melaju.
Misalnya pada Januari, besaran kredit masih diangka Rp2,162 triliun. Pada Juli Rp2,423 trilun dan di Desember mencapai Rp2,496 triliun dengan total penyaluran sepanjang 2013 mencapai Rp28,323 triliun.
Bandingkan dengan periode Desember 2012, di mana penyaluran kredit hanya Rp2,145 triliun, 2011 sebesar Rp1,372 triliun, dan pada 2010 mencapai Rp1,008 triliun. Sementara untuk Januari 2012 hanya Rp1,390 triliun, 2011 dengan Rp1,031 triliun, dan 2010 sebesar Rp740 miliar.
"Dengan tren ini menunjukkan pasar rumah mewah di Sulsel sangat terbuka. Hal ini seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita masyarakat yang juga terus meningkat," ujarnya, Senin (24/2/2014).
Karena itu, pihaknya berharap, dengan ketetapan LTV untuk KPR tipe di atas 70, diharapkan konsumen yang mengakses kredit bank untuk KPR, tidak sekedar untuk spekulasi semata.
Data Bank Indonesia (BI) Wilayah I Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) menyebutkan, tren peningkatan itu terus terjadi secara sistematis setiap bulan sejak periode Januari hingga Desember tahun lalu.
Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah I Sulampua Grup Ekonomi dan Keuangan, Causa Iman Karana mengatakan, meski terjadi perlambatan, namun nilai pertumbuhan kredit terus melaju.
Misalnya pada Januari, besaran kredit masih diangka Rp2,162 triliun. Pada Juli Rp2,423 trilun dan di Desember mencapai Rp2,496 triliun dengan total penyaluran sepanjang 2013 mencapai Rp28,323 triliun.
Bandingkan dengan periode Desember 2012, di mana penyaluran kredit hanya Rp2,145 triliun, 2011 sebesar Rp1,372 triliun, dan pada 2010 mencapai Rp1,008 triliun. Sementara untuk Januari 2012 hanya Rp1,390 triliun, 2011 dengan Rp1,031 triliun, dan 2010 sebesar Rp740 miliar.
"Dengan tren ini menunjukkan pasar rumah mewah di Sulsel sangat terbuka. Hal ini seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita masyarakat yang juga terus meningkat," ujarnya, Senin (24/2/2014).
Karena itu, pihaknya berharap, dengan ketetapan LTV untuk KPR tipe di atas 70, diharapkan konsumen yang mengakses kredit bank untuk KPR, tidak sekedar untuk spekulasi semata.
(izz)
Explore More