REI Sulsel optimis pasar apartemen 2014 cerah
A
A
A
Sindonews.com - Ketua DPD REI Sulsel Arief Mone mengatakan, pihaknya memprediksi jika pasar apartemen di tahun ini akan tetap diminati masyarakat. Pesatnya pertumbuhan ekonomi berdampak pada kebutuhan hunian modern apartemen di kota Makassar.
Menurutnya, apartemen bisa menjadi alternatif hunian baru. Selain itu, bisa menjadi solusi masalah klasik kota karena kebutuhan lahannya yang lebih sedikit.
“perkembangan pasar apartemen selama ini cukup baik. Sehingga jika edukasi ke masyarakat terus ditingkatkan, maka hunian jenis vertikal tersebut akan diburu konsumsen,” ujarnya, Jumat (28/2/2014).
Diketahui, pasar penjualan apartemen di Kota Makassar pada 2013 lalu menunjukkan trend penurunan utamanya tipe menengah ke atas yang terkoreksi hingga 50 persen.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), penurunan drastis mulai terjadi pada pertengahan tahun. Pada bulan Juni nilai kredit pemilikan flat atau apartemen tipe 22-70, hanya Rp54,396 miliar dandingkan dengan bulan Mei yang mencapai Rp126,642 miliar.
“Penurunannya cukup drastis. Kalaupun akhirnya naik di bulan-bulan selanjutnya tidak seberapa. Bulan Juli misalnya kenaikan hanya Rp4,6 miliar atau total nilai kredit Rp57,649 miliar,” ungkap Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah I Sulampua Grup Ekonomi dan Keuangan, Causa Iman Karana.
Menurutnya, apartemen bisa menjadi alternatif hunian baru. Selain itu, bisa menjadi solusi masalah klasik kota karena kebutuhan lahannya yang lebih sedikit.
“perkembangan pasar apartemen selama ini cukup baik. Sehingga jika edukasi ke masyarakat terus ditingkatkan, maka hunian jenis vertikal tersebut akan diburu konsumsen,” ujarnya, Jumat (28/2/2014).
Diketahui, pasar penjualan apartemen di Kota Makassar pada 2013 lalu menunjukkan trend penurunan utamanya tipe menengah ke atas yang terkoreksi hingga 50 persen.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), penurunan drastis mulai terjadi pada pertengahan tahun. Pada bulan Juni nilai kredit pemilikan flat atau apartemen tipe 22-70, hanya Rp54,396 miliar dandingkan dengan bulan Mei yang mencapai Rp126,642 miliar.
“Penurunannya cukup drastis. Kalaupun akhirnya naik di bulan-bulan selanjutnya tidak seberapa. Bulan Juli misalnya kenaikan hanya Rp4,6 miliar atau total nilai kredit Rp57,649 miliar,” ungkap Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah I Sulampua Grup Ekonomi dan Keuangan, Causa Iman Karana.
(gpr)