Garuda incar pengelolaan 10 bandara
A
A
A
Sindonews.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana melakukan diversifikasi usaha dengan mengincar pengelolaan 10 bandar udara (bandara) di Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan hal ini sebagai upaya perseroan untuk memacu bisnis non angkutan udara, guna menjaga pertumbuhan usaha di masa depan.
"Kami sedang lakukan berbagai kajian untuk memperkuat bisnis di luar angkutan udara. Ini untuk menjaga pertumbuhan usaha di bisnis penerbangan secara keseluruhan," kata Emir usai menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan di Auditorium Garuda City Center, Cengkareng, Banten, Rabu (2/4/2014).
Dia mengungkapkan, perseroan telah memasukkan proposal ke pemerintah untuk mengelola 10 bandara yang ditawarkan untuk terbuka bagi investor.
"Ada tiga bandara yang kita prioritaskan untuk masuk mengelola. Salah satunya di Labuan Bajo dimana kita melayani penerbangan kesana," jelasnya.
Dalam catatan, 10 bandara yang ditawarkan pemerintah terbuka untuk investor adalah Bandara Sentani, Bandara Mutiara, Bandara Juwata, Bandara Matahora, Bandara Sultan Babullah, Bandara Tjilik Riwut, Bandara Komodo, Bandara Hanandjoedin, Bandara Fatmawati, dan Bandara Radin Inten II.
Sepanjang tahun ini, perseroan menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD300 juta. Sedangkan sumber pendanaan berasal dari kas internal, pinjaman bank, right issue dan obligasi berkelanjutan.
"Untuk Garuda sendiri kami menyiapkan alokasikan dana sekitar USD150 juta hingga USD200 juta, untuk pengadaan pesawat sebanyak 29 pesawat hingga akhir akhir 2014," tandasnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan hal ini sebagai upaya perseroan untuk memacu bisnis non angkutan udara, guna menjaga pertumbuhan usaha di masa depan.
"Kami sedang lakukan berbagai kajian untuk memperkuat bisnis di luar angkutan udara. Ini untuk menjaga pertumbuhan usaha di bisnis penerbangan secara keseluruhan," kata Emir usai menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan di Auditorium Garuda City Center, Cengkareng, Banten, Rabu (2/4/2014).
Dia mengungkapkan, perseroan telah memasukkan proposal ke pemerintah untuk mengelola 10 bandara yang ditawarkan untuk terbuka bagi investor.
"Ada tiga bandara yang kita prioritaskan untuk masuk mengelola. Salah satunya di Labuan Bajo dimana kita melayani penerbangan kesana," jelasnya.
Dalam catatan, 10 bandara yang ditawarkan pemerintah terbuka untuk investor adalah Bandara Sentani, Bandara Mutiara, Bandara Juwata, Bandara Matahora, Bandara Sultan Babullah, Bandara Tjilik Riwut, Bandara Komodo, Bandara Hanandjoedin, Bandara Fatmawati, dan Bandara Radin Inten II.
Sepanjang tahun ini, perseroan menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar USD300 juta. Sedangkan sumber pendanaan berasal dari kas internal, pinjaman bank, right issue dan obligasi berkelanjutan.
"Untuk Garuda sendiri kami menyiapkan alokasikan dana sekitar USD150 juta hingga USD200 juta, untuk pengadaan pesawat sebanyak 29 pesawat hingga akhir akhir 2014," tandasnya.
(gpr)