BPJS jamin JHT karyawan Merpati cair

Kamis, 03 April 2014 - 15:31 WIB
BPJS jamin JHT karyawan Merpati cair
BPJS jamin JHT karyawan Merpati cair
A A A
Sindonews.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menyampaikan bahwa tenaga kerja PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) tetap dapat mencairkan dana Jaminan Hari Tua (JHT). Meskipun, maskapai plat merah ini tidak melakukan pembayaran iuran sejak 2009.

"Kami dalam posisi menerima pengajuan. Kalau ada pengajuannya kan tinggal kita verifikasi. Dan kalau memungkinkan, ya masih bisa dicairkan," ujar Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Elvyn G Masassya di Gran Melia, Jakarta, Kamis (3/4/2014).

Menurutnya, dalam melakukan pengajuan, peserta setidaknya hanya perlu memenuhi satu dari tiga syarat yang ditetapkan. Yakni, peserta telah memasuki masa pensiun, atau peserta tidak lagi bekerja di perusahaan yang bersangkutan, atau peserta telah meninggal dunia.

"Kalau satu saja dari tiga syarat tersebut terpenuhi, dana JHT peserta bisa kita cairkan," ujar dia.

Sementara, terkait iuran JHT karyawan PT Merpati Nusantara Airlines, Elvyn menegaskan bahwasanya perusahaan plat merah tersebut memang telah menunggak pembayaran iuran JHT karyawannya sejak 2009.

"Karena waktu itu masih bentuk persero (Jamsostek Persero), jadi kita hanya bisa berikan surat. Dan alasan mereka waktu itu adalah ketidakmampuan perusahaan," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, para karyawan Merpati terus melakukan upaya untuk mendapatkan hak normatifnya yang hingga saat ini belum dibayarkan oleh manajemen.

Salah satu pilot PT MNA, Ivan Paltak Siregar mengatakan, hingga saat ini dia mengaku gaji dan tunjangan hari raya (THR) belum diberikan. Ditambah, dana jaminan sosial Jamsostek tidak bisa dicairkan karena manajemen menunggak iuran selama 49 bulan sejak November 2009.

"Mengapa sekarang kita mengarah ke Jamsostek, karena pada saat kita tidak digaji Desember mungkin mereka ada sebagian bisa survive hingga tidak digaji pada bulan ke empat. Tapi kalau kami dari bulan pertama tidak digaji sudah terasa berat. Cadangan kita cuma tabungan. Kalau tabungan habis, buat makan aja susah. Apalagi saya murni hidup dari pendapatan saya sebagai pilot," jelasnya beberapa waktu lalu.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7856 seconds (0.1#10.140)