Wika Beton listing hari ini dengan kode WTON
A
A
A
Sindonews.com - PT Wijaya Karya Beton pada hari ini, resmi tercatat menjadi salah satu emiten pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode perdagangan WTON.
Harga perdana saham sebelumnya telah ditetapkan sebesar Rp590 per saham. Secara keseluruhan, perseroan berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp1,2 triliun dari hasi penjualan perdana saham.
Perseroan menerbitkan sebanyak 2.045.466.600 saham baru atau setara dengan 23,47 persen dari komposisi pemegang saham Perseroan.
Alokasi untuk Employee Stock Allocation (ESA) telah ditetapkan sebanyak 3 persen dari saham yang diterbitkan. Perseroan telah menetapkan penggunaan dana IPO sebesar 85 persen untuk pengembangan usaha dan 15 persen sisanya akan digunakan untuk tambahan modal kerja.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Bahana Securities sebagai salah satu joint lead underwriter yang bertindak sebagai manajer penjatahan, PT Wijaya Karya Beton Tbk mengalami oversubscribe sebanyak 17,13 kali.
Adanya kelebihan pesanan ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor institusi domestik dan internasional maupun ritel terhadap kondisi perusahaan serta keyakinan atas potensi pertumbuhan di masa mendatang.
Salah satu pertimbangan investor dalam memilih investasi di Perseroan adalah kemampuan perseroan dalam menguasai pasar dan teknologi beton pracetak di Indonesia.
Dengan kapasitas produksi yang mencapai 2 juta ton di tahun 2013, sebagai produsen terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara yang merupakan salah satu keunggulan komparatif perseroan di samping varian produk beton pracetak yang beragam.
Rencana ekspansi perseroan dalam waktu dekat adalah antara lain pembangunan pabrik baru di Lampung, Cilegon dan Makassar, serta penguasaan quarry untuk memberikan kepastian suplai material alam dalam mengantisipasi pertumbuhan proyek infrastruktur di Indonesia yang memiliki potensi sangat besar.
Dengan demikian, perseroan memiliki momentum untuk terus berkembang dalam mewujudkan misi sebagai pemimpin pasar beton pracetak di Asia Tenggara.
Harga perdana saham sebelumnya telah ditetapkan sebesar Rp590 per saham. Secara keseluruhan, perseroan berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp1,2 triliun dari hasi penjualan perdana saham.
Perseroan menerbitkan sebanyak 2.045.466.600 saham baru atau setara dengan 23,47 persen dari komposisi pemegang saham Perseroan.
Alokasi untuk Employee Stock Allocation (ESA) telah ditetapkan sebanyak 3 persen dari saham yang diterbitkan. Perseroan telah menetapkan penggunaan dana IPO sebesar 85 persen untuk pengembangan usaha dan 15 persen sisanya akan digunakan untuk tambahan modal kerja.
Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Bahana Securities sebagai salah satu joint lead underwriter yang bertindak sebagai manajer penjatahan, PT Wijaya Karya Beton Tbk mengalami oversubscribe sebanyak 17,13 kali.
Adanya kelebihan pesanan ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor institusi domestik dan internasional maupun ritel terhadap kondisi perusahaan serta keyakinan atas potensi pertumbuhan di masa mendatang.
Salah satu pertimbangan investor dalam memilih investasi di Perseroan adalah kemampuan perseroan dalam menguasai pasar dan teknologi beton pracetak di Indonesia.
Dengan kapasitas produksi yang mencapai 2 juta ton di tahun 2013, sebagai produsen terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara yang merupakan salah satu keunggulan komparatif perseroan di samping varian produk beton pracetak yang beragam.
Rencana ekspansi perseroan dalam waktu dekat adalah antara lain pembangunan pabrik baru di Lampung, Cilegon dan Makassar, serta penguasaan quarry untuk memberikan kepastian suplai material alam dalam mengantisipasi pertumbuhan proyek infrastruktur di Indonesia yang memiliki potensi sangat besar.
Dengan demikian, perseroan memiliki momentum untuk terus berkembang dalam mewujudkan misi sebagai pemimpin pasar beton pracetak di Asia Tenggara.
(rna)