Blitzmegaplex akan listing di Bursa besok
A
A
A
Sindonews.com - Pemilik jaringan bioskop Blitzmegaplex, PT Graha Layar Prima akan melakukan pencatatan saham perdana (listing) di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) besok (Kamis, 10/4/2014), dengan kode emiten BLTZ.
Dalam keterangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang industri film, video recording, provision of food and beverages, rekreasi dan entertainment services tersebut melepas sebanyak 74,41 juta lembar saham dengan harga Rp3.000 per saham pada penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Dengan demikian, dana hasil IPO perusahaan mencapai Rp223,23 miliar. Dana hasil IPO ini sedianya akan digunakan perusahaan untuk pengembangan usaha pembangunan tujuh bioskop baru di Bandung, Yogyakarta, Bogor, Karawang, Jakarta dan Surabaya.
Dalam keterangan perseroan sebelumnya dijelaskan bahwa perusahaan selain melepas 31,26 persen saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perusahaan pada saat IPO, juga akan mengalokasikan saham karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) sebanyak 50 ribu saham kelas C atau sekitar 0,067 persen.
Perseroan juga akan melakukan konversi utang menjadi saham, dengan kreditur CJ CGV Co Ltd dan IKT Holdings Limited sebesar 200 juta saham kelas C. Dengan IPO, maka kepemilikan saham publik terdilusi menjadi 26,41 persen dan karyawan 1,39 persen. Sedangkan CJ CGV Co Ltd dan IKT Holdings memiliki masing-masing 19,86 persen saham di perseroan.
Saham perdana tersebut selain ditawarkan kepada investor lokal, juga kepada investor asing di Singapura. Dalam gelaran ini, perseroan menunjuk PT Indo Primier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dalam keterangannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) disebutkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang industri film, video recording, provision of food and beverages, rekreasi dan entertainment services tersebut melepas sebanyak 74,41 juta lembar saham dengan harga Rp3.000 per saham pada penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Dengan demikian, dana hasil IPO perusahaan mencapai Rp223,23 miliar. Dana hasil IPO ini sedianya akan digunakan perusahaan untuk pengembangan usaha pembangunan tujuh bioskop baru di Bandung, Yogyakarta, Bogor, Karawang, Jakarta dan Surabaya.
Dalam keterangan perseroan sebelumnya dijelaskan bahwa perusahaan selain melepas 31,26 persen saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perusahaan pada saat IPO, juga akan mengalokasikan saham karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) sebanyak 50 ribu saham kelas C atau sekitar 0,067 persen.
Perseroan juga akan melakukan konversi utang menjadi saham, dengan kreditur CJ CGV Co Ltd dan IKT Holdings Limited sebesar 200 juta saham kelas C. Dengan IPO, maka kepemilikan saham publik terdilusi menjadi 26,41 persen dan karyawan 1,39 persen. Sedangkan CJ CGV Co Ltd dan IKT Holdings memiliki masing-masing 19,86 persen saham di perseroan.
Saham perdana tersebut selain ditawarkan kepada investor lokal, juga kepada investor asing di Singapura. Dalam gelaran ini, perseroan menunjuk PT Indo Primier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(rna)