LNG Arun akan menjadi kawasan industri

Selasa, 15 April 2014 - 17:06 WIB
LNG Arun akan menjadi...
LNG Arun akan menjadi kawasan industri
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam akan mengubah aset PT Arun NGL menjadi kawasan industri. Hal ini mengacu pada berakhirnya kontrak penjualan gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) dari Arun ke Kogas, Korea Selatan pada Oktober 2014.

Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, rencana pemanfaatan fasilitas tersebut menunggu persetujuan dari pemerintah pusat. Pasalnya, jika tidak dimanfaatkan hanya akan menjadi besi tua.

“Maka kami minta supaya aset dialihkan tapi belum ada jawaban. Kalau tidak, bisa jadi besi tua,” kata dia dalam acara Aceh Business Forum, di Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Dia mengatakan, pemerintah pusat akan mengubah fungsi kilang LNG di kawasan tersebut menjadi terminal penyimpanan dan regasifikasi gas alam cair. Sedangkan investor telah tertarik menggarap aset yang berada di Lhokseumawe, Aceh Utara menjadi kawasan industri.

“Sudah ada yang datang untuk investasi di sana. Ada yang dari Finlandia,” jelas dia.

Proyek konversi kilang LNG menjadi regasifikasi itu merupakan pertama di dunia. Pengoperasian terminal ditargetkan pada Oktober nanti.

“Terminal regasifikasi LNG Arun tersebut dikombinasikan dengan proyek pipa transmisi gas open access Arun-Belawan,” kata dia.

Kilang LNG terdiri atas enam unit LNG Trains, satu unit pemisahan kondensat dan satu unit kilang LPG. Lokasi kilang berjarak sekitar 30 kilometer (KM) dari ladang gas Arun yang dioperasikan Exxon Mobil Oil Indonesia (EMOI).

Sejak beroperasi di tahun 1977, sebanyak 750 juta barel kondensat, 500 juta meter kubik LNG (4.086 kargo) dan 14 juta metrik ton LPG telah dikapalkan. Namun, sejak tahun 2000 produksinya menurun seiring menurunnya pasokan gas EMOI.

Hingga 2007, produksi kondensat tinggal 9.000 barel per hari (7 persen dari desain awal), tinggal tiga unit LNG Trains yang beroperasi dengan produksi 18000 M3/hari (24 persen dari kapasitas terpasang) sedang kilang LPG dihentikan sejak 2000.
(rna)
Berita Terkait
Teken PJB, Kayan LNG...
Teken PJB, Kayan LNG Bakal Pasok LNG untuk PGN
Gandeng Badak LNG, PGN...
Gandeng Badak LNG, PGN Kerja Sama Kembangkan Bisnis LNG
Amankan Pasokan LNG,...
Amankan Pasokan LNG, PGN Sepakati Kontrak dengan Donggi-Senoro LNG
Dukung Transisi Energi,...
Dukung Transisi Energi, Pertagas Niaga dan Reethau Kerjasama Regasifikasi LNG di Kaltim
Bangun Kilang Baru,...
Bangun Kilang Baru, Kilang LNG Badak Jangan Dilupakan
Progres LNG Tangguh...
Progres LNG Tangguh Train 3 Capai 90%, Target Selesai Maret 2023
Berita Terkini
Inovasi BNIdirect Raih...
Inovasi BNIdirect Raih 3 Penghargaan dari The Digital Banker
6 jam yang lalu
Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Pesisir
6 jam yang lalu
Dampak Tarif Trump,...
Dampak Tarif Trump, Penerimaan Bea Cukai AS Pecah Rekor Tembus Rp259 Triliun per April
6 jam yang lalu
Jual Beli Properti di...
Jual Beli Properti di Jakarta, Wajib Pahami Aturan BPHTB Ini
8 jam yang lalu
Wamenkop Ferry Juliantono...
Wamenkop Ferry Juliantono Beberkan Enam Tugas Utama Koperasi Desa Merah Putih
8 jam yang lalu
Elnusa Petrofin Perluas...
Elnusa Petrofin Perluas Distribusi BBM Pembangkit di Kalimantan Barat
8 jam yang lalu
Infografis
Akhiri Perang Ukraina,...
Akhiri Perang Ukraina, Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved